Analisis Struktur, Perilaku, Dan Kinerja Pasar Benih Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) Di Desa Lesong Laok, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan

Main Author: Kristian, Risky Yunita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11396/
Daftar Isi:
  • Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memberikan kontribusi besar dalam sektor perekonomian di Indonesia. Produksi bawang merah tidak terlepas dari ketersediaan benih yang cukup. Meningkatnya permintaan bawang merah di Indonesia seharusnya diimbangi dengan keberadaan benih yang memadai, namun pada kondisi yang ada penangkar benih sebagai penyedia benih bawang merah di Indonesia masih sangat minim. Selain itu, kurangnya akses informasi mengenai harga benih bawang merah di pasaran membuat petani menerima secara langsung harga yang ditetapkan oleh lembaga pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur, perilaku dan kinerja pasar benih bawang merah di Desa Lesong Laok sehingga diharapkan petani bawang merah mendapatkan informasi terkait persaingan pasar guna perbaikan sistem pemasaran benih bawang merah, dan sebagai bahan informasi bagi pemerintah dan instansi lain untuk lebih memperhatikan pemasaran benih bawang merah. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan struktur, perilaku dan kinerja pasar. Struktur pasar dapat diketahui dengan meggunakan pangsa pasar (Market Share), Indeks Hirschman Herfindahl (IHH), CR4 (Concentration Ratio of Biggest Four), Indeks Rosenbluth, Koefisien Gini, dan analisis deskriptif. Kinerja pasar dapat diketahui dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menjabarkan keterangan lembaga pemasaran yang didapat dari hasil wawancara. Sedangkan kinerja pasar dapat diketahui dengan menggunakan marjin pemasaran, share harga, share biaya dan share keuntungan, tingkat kelayakan usaha (RC Ratio) dan Marketing Efficiency Index (MEI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar benih bawang merah di Desa Lesong Laok mengarah pada pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar oligopoli dengan ciri-ciri; (1) konsentrasi pasar didominasi oleh lembaga pemasaran benih dengan kriteria pasar monopolistik, (2) tidak memiliki differensiasi produk yang cukup berarti, (3) tidak ada hambatan masuk pasar bagi lembaga pemasaran baru, dan (4) masing-masing lembaga pemasaran memiliki tingkat pengetahuan pasar yang berbeda. Perilaku pasar benih bawang merah sebagai akibat struktur pasar oligopoli menunjukkan perilaku sebagai berikut; (1) metode penetapan harga didasarkan pada besarnya jumlah total biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran, (2) kelembagaan pemasaran terbentuk sebagai penghubung dengan pasar benih, (3) taktik yang diterapkan yaitu penetapan waktu pembayaran, penambahan 5-10% dari harga, dan menaikkan harga saat mendekati musim tanam, taktik ini bertujuan untuk memperluas pangsa pasar dan memperoleh pelanggan, (4) fungsi pemasaran dilakukan oleh seluruh lembaga pemasaran untuk menjaga kualitas benih bawang merah. Sedangkan hasil ii penelitian pada kinerja pasar diketahui bahwa saluran pemasaran paling efisien terdapat pada saluran I karena merupakan saluran pemasaran terpendek, usaha yang paling efisien yaitu usaha yang dilakukan oleh pengecer. Kriteria pendukung lainnya yaitu; (1) marjin pemasaran terendah dimiliki oleh saluran pemasaran I, dengan distribusi marjin sebesar 100% di pihak penangkar benih, (2) share harga yang diterima oleh penangkar benih paling tinggi berada pada saluran pemasaran I dengan nilai 94,54%, (3) rata-rata share biaya pemasaran benih paling rendah dimiliki oleh pengecer sebesar 62,57, (4) rata-rata share keuntungan tertinggi dimiliki oleh pengecer sebesar 62,57%, (5) nilai rata-rata RC Ratio tertinggi dimiliki oleh pengecer sebesar 12,23, dan (6) nilai rata-rata MEI tertinggi dimiliki oleh pedagang besar dengan nilai sebesar 6,44. Adapun saran untuk pemasaran benih bawang merah di Desa Lesong Laok yaitu petani harus mampu memanfaatkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber dalam mendapatkan benih bawang merah dengan harga yang rendah, sehingga diharapkan petani dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan yang didapatkan, mengaktifkan kembali kelompok tani yang sebelumnya sudah vakum karena semua petani tembakau di Desa Lesong Laok sudah beralih menanam bawang merah. Diharapkan aktifnya kembali kelompok tani menjadi wadah untuk saling bertukar informasi antar sesama petani bawang merah, dan bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengkaji mengenai struktur, perilaku dan kinerja pasar benih bawang merah dengan membandingkan dua lokasi desa yang menjadi sentra bawang merah