Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelaksanaan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP); Studi di Kelurahan Kedungkandang Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

Main Author: DewiCitraLarasati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/113941/1/050800915.pdf
http://repository.ub.ac.id/113941/
Daftar Isi:
  • Meningkatnya kemiskinan di Kota Malang, menggugah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melaksanakan beberapa upaya penanggulangan kemiskinan yang terjadi di masyarakat dengan bertumpu pada pemberdayaan masyarakat, salah satu upaya tersebut adalah Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). P2KP merupakan proyek yang cukup visioner, karena orientasi proyek ini dalam menanggulangi kemiskinan terintegrasi dengan aspek lainnya yang biasa disebut konsep Tridaya dan semua kegiatan dikelola dengan inisiatif sendiri melalui pembentukan kelembagaan lokal di tingkat masyarakat yaitu Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). BKM inilah yang akan menjadi forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat warga masyarakat sekaligus sebagai lembaga yang mengatasi berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Kemiskinanan yang terjadi di Kelurahan Kedungkandang tergolong parah karena memasuki garis merah dengan prosentase sebesar 24,37%. Selain itu, kinerja BKM “Budi Aratha Jaya” masih tergolong kurang berkembang dimana perlu pendampingan secara intensif. Melihat fenomena yang ada cukup menarik apabila penelitian ini mengkaji tentang masalah pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan datanya menggunakan interview bebas terpimpin, melakukan observasi dan mencari dokumen-dokumen yang terkait. Fokus dari penelitian ini ada 2 yaitu 1) Pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan P2KP di Kelurahan Kedungkandang, dimana meliputi a) proses-proses pemberdayaan masyarakat, b) tahap-tahap pemberdayaan masyarakat, c) aktor-aktor yang terlibat serta 2) Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan P2KP baik dari internal maupun eksternal. Dari hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa 1) Proses pemberdayaan masyarakat miskin di Kelurahan Kedungkandang berada pada kecenderungan primer karena masyarakat miskin telah ikut serta dalam pelaksanaan P2KP. Proses pemberdayaan masyarakat disini hanya mampu mengantarkan masyarakat bertransformasi dari masyarakat miskin/tidak berdaya menuju masyarakat berdaya, dalam proses transformasi tersebut di beberapa fase terjadi beberapa penyimpangan atau kesalahan sehingga proses transformasi tersebut kurang optimal; 2) Pemberdayaan masyarakat telah memasuki tahap emansipatoris tetapi dalam pelaksanaannya tidak melibatkan pihak kelurahan yang menjadi simbol dari pemerintah. Di samping itu, tahap pemberdayaan masyarakat miskin di Kelurahan Kedungkandang telah memasuki tahap pendayaan (empowerment) namun terkesan dipaksa karena terjadinya kegagalan pada tahap sebelumnya; 3) Aktor-aktor yang terlibat yaitu fasilitator kelurahan (faskel), Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)), namun pihak pemerintah kelurahan t idak dilibatkan dalam pelaksanaan P2KP di Kelurahan Kedungkandang.