Analisis Dampak Wisata Petik Apel Terhadap Pendapatan Petani Apel (Studi Kasus Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

Main Author: Rahim, Imaduddin Abdur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11390/
Daftar Isi:
  • Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Salah satu contoh agrowisata yakni agrowisata petik buah yang berada di kota Batu yang cukup diminati oleh wisatawan yang berkunjung ke kota Batu, karena wisatawan yang datang dapat memetik buah sendiri di kebun agrowisata. Agrowisata yang telah berkembang di kota Batu salah satunya adalah wisata petik apel Kelompok Tani Makmur Abadi yang terletak di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Batu. Para petani membudidaya dan merawat kebun apel dengan sistem ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan pupuk organik. Jenis apel yang dibudidayakan adalah Apel Manalagi, Rome Beauty, dan Anna. Kawasan perkebunan apel berada diantara lereng gunung Arjuno dan Anjasmoro. Di dalam wisata petik apel yang didirikan oleh Kelompok Tani Makmur Abadi juga terdapat permasalahan – permasalahan. Permasalahan yang pertama yaitu buah apel tidak dapat berbuah setiap bulan karena hanya panen 2 kali dalam setahun, sehingga harus disesuaikan dengan lahan kelompok tani yang sudah siap panen untuk dijadikan wisata petik apel. Permasalahan yang selanjutnya adalah tidak semua anggota Kelompok Tani Makmur Abadi turut aktif dalam wisata petik apel, hanya beberapa anggota yang lahan kebun apelnya dikontribusikan untuk dijadikan wisata petik apel. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari manfaat dari penerapan wisata petik apel dan menganalisis dampak ekonomi berupa pendapatan usahatani dari wisata petik apel terhadap petani apel di wisata petik apel kelompok tani makmur abadi. Metode analisis data yaitu menggunakan analisis usahatani untuk menganalisis biaya tetap, biaya variabel, total biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani anggota kelompok tani yang tidak ikut dengan yang ikut dalam penerapan wisata petik apel diterapkan. Pendapatan anggota yang tidak ikut dengan yang ikut dalam penerapan wisata petik apel di uji beda rata-rata menggunakan analisis uji Mann Whitney. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara pendapatan usahatani anggota kelompok tani yang tidak ikut dengan anggota kelompok tani yang ikut dalam penerapan wisata petik apel Kelompok Tani Makmur Abadi. Hasil penelitian antara lain biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang dikeluarkan anggota kelompok tani yang tidak ikut dalam sekali panen per 1000m2 yaitu sebesar Rp. 303.183. Sedangkan pada anggota kelompok tani yang ikut yaitu sebesar Rp. 294.283. Terdapat perbedaan biaya tetap antara anggota kelompok tani yang tidak ikut dengan yang ikut dalam penerapan wisata petik apel, perbedaannya sebesar Rp. 8.900. Hanya terdapat perbedaan kecil untuk biaya tetap antara anggota yang ikut dengan yang tidak ikut dalam penerapan wisata petik apel karena alat-alat pertanian yang digunakan relatif sama. Biaya ii ii variabel yang dikeluarkan oleh anggota kelompok tani yang tidak ikut yaitu sebesar Rp. 3.905.285 dalam satu kali panen per 1000m2 , sedangkan rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan oleh anggota kelompok tani yang ikut yaitu sebesar Rp. 3.895.293 dalam satu kali panen per 1000m2. Total rata-rata biaya yang harus dikeluarkan anggota kelompok tani yang tidak ikut per sekali panen per 1000m2 yaitu sebesar Rp. 4.208.468, sedangkan untuk total rata-rata biaya yang harus dikeluarkan anggota kelompok tani per sekali panen per 1000m2 yaitu sebesar Rp. 4.189.576. Pada anggota kelompok tani yang tidak ikut rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 303.183 dengan persentase 7.2%. Untuk biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani yang tidak ikut sebesar Rp. 3.905.285 dengan persentase 92.8%. Sedangkan untuk anggota kelompok tani yang ikut rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan sebesar Rp. 294.283 dengan persentase 7%. Untuk biaya variabel sebesar Rp. 3.895.293 dengan persentase 93%. Penerimaan hasil penjualan apel yang dilakukan oleh anggota kelompok tani yang tidak ikut dalam penerapan wisata petik apel per sekali panen per 1000m2 yaitu sebesar Rp. 12.786.667. Sedangkan rata-rata penerimaan hasil penjualan buah apel yang dilakukan oleh anggota kelompok tani yang ikut dalam penerapan wisata petik apel per sekali panen per 1000m2 yaitu sebesar Rp. 16.173.334. Terdapat perbedaan rata-rata penerimaan hasil penjualan apel antara anggota kelompok tani yang tidak ikut dengan yang ikut dalam penerapan wisata petik apel, perbedaannya sebesar Rp. 3.386.666 dengan persentase sebesar 11.6%. Pendapatan yang diterima oleh anggota kelompok tani yang tidak ikut dalam penerapan wisata petik apel per sekali panen per 1000m2 yaitu sebesar Rp. 8.578.199. Sedangkan total rata – rata pendapatan anggota kelompok tani yang ikut dalam penerapan wisata petik apel per sekali panen per 1000m2 yaitu sebesar Rp. 11.983.758. Terdapat perbedaan total pendapatan rata – rata antara anggota kelompok tani yang tidak ikut dengan yang ikut dalam penerapan wisata petik apel per sekali panen per 1000m2 yaitu sebesar Rp.3.405.559 dengan persentase pendapatan anggota kelompok tani yang ikut lebih besar sebesar 16,5%, yang artinya total rata – rata pendapatan yang diterima anggota kelompok tani yang ikut dalam penerapan wisata petik apel naik dengan didirikannya wisata petik apel. Analisis uji Mann Whitney yang merupakan uji non parametrik untuk mengetahui perbedaan median 2 kelompok bebas, uji Mann Whitney juga merupakan pilihan apabila uji independent T test tidak dapat dilakukan oleh karena data yang tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil dari analisis uji Mann Whitney Asymp. Sig atau nilai signifikan didapat nilai sebesar 0,049. Data tersebut menunjukan bahwa nilai probabilitas (Asymp.Sig) <0,05, maka menerima