Optimasi Ekstraksi Pewarna Alami dari Daun Alpukat (Persea americana Mill) menggunakan Metode Response Surface Methodology (RSM) (Kajian Rasio Bahan Baku terhadap Pelarut, Lama Ekstraksi dan Suhu Ekstraksi)

Main Author: Rahman, Oktavian Fajar
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11388/
Daftar Isi:
  • Warna adalah salah satu faktor yang diperhatikan dalam produksi makanan, tekstil dan kosmetik. Sebagian besar proses pewarnaan menggunakan pewarna sintetis, dampak negatif dari limbah pewarna sintetis berbahaya untuk lingkungan dan ekosistem. Salah satu alternatif pewarna alami berasal dari daun alpukat untuk menghasilkan warna cokelat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan rasio bahan baku terhadap pelarut, lama ekstraksi dan suhu ekstraksi yang optimal dalam ekstraksi pewarna alami daun alpukat terhadap kuantitas dan kualitas pewarna alami. Penelitian ini menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) dengan pelarut etanol 96% (teknis). Optimasi kondisi ekstraksi menggunakan metode RSM dengan rancangan desain tiga variabel yaitu Box Behnken Design. Variabel yang digunakan adalah rasio bahan terhadap pelarut (X1) (0,02 ; 0,04; 0,06), lama waktu ekstraksi (X2) (10 menit ; 15 menit ; 20 menit) dan suhu ekstraksi (X3) (50 °C ; 55 °C ; 60 °C ). Respon yang dioptimasi adalah rendemen dan kadar total tanin. Hasil dari penelitian ini adalah perlakuan terbaik pada rasio bahan terhadap pelarut, lama ekstraksi dan suhu ekstraksi berturut-turut adalah 0,05; 20 menit dan 57,15°C. Respon rendemen terendah dan tertinggi berturut-turut adalah 6,285% dan 12,08%. Respon total tanin terendah dan tetinggi berturut-turut adalah 267,43 mg GAE/g dan 1067,43 mg GAE/g. Berdasar tiga kriteria analisis pemilihan model yaitu Sequential Model Sum of Squares, Lack of Fit dan Model Summary Statistic pada respon rendemen dan total tanin terpilih model kuadratik. Berdasar analisis ragam (ANOVA) respon rendemen diperoleh persamaan kuadratik yaitu Y1 = 48,06125 + 365,49583 X1 – 3,67723 X2 -0,79039 X3 + 0,04648 X2X3 + 0,034883 X22 dan persamaan kuadratik respon total tanin yaitu Y2 = -23884,035 + 65975,333 X1 + 264,42925 X2 + 778,47808 X3 - 660,7 X1 X2 - 8,93901E+005 X12 – 6,78812 X22 -7,18812 X32. Dari kedua persamaan tersebut diketahui bahwa variabel rasio bahan baku terhadap pelarut paling mempengaruhi respon rendemen dan total tanin. Hasil verifikasi nilai respon rendemen dan total tanin berturut-turut adalah 11,0208% dan 881,174 mg GAE/g, dan dibanding prediksi dari program menghasilkan perbedaan berturut-turut 4,6257% dan 0,184%. Ekstrak perlakuan terbaik juga diukur warna dengan color reader yang menunjukkan ekstrak mempunyai tingkat kecerahan (L*= 22,2) dan mengandung warna merah (a*= +6,5) dan warna kuning (b*=+7,9), sehingga gabungan warna ini menghasilkan warna yang terlihat oleh mata adalah warna coklat.