Desain Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Pelatihan Kerja Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus KAN Jabung, Malang-Jawa Timur)
Main Author: | Adnand S, D.N. Ray |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11377/ |
Daftar Isi:
- KAN Jabung merupakan sebuah bisnis yang sangat berkomitmen terhadap perkembangan pengelolaan manajemen SDM. Saat ini KAN Jabung memiliki 104 karyawan tetap dan telah mulai melakukan pengembangan penilaian kinerja karyawan secara terkomputerisasi, namun belum bisa mencakup semua kebutuhan penilaian dalam mengambil keputusan. Salah satunya adalah penilaian kinerja karyawan yang terkait dengan kebutuhan pelatihan kerja. Hal ini dibutuhkan perusahaan untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan pelatihan kerja yang dibutuhkan. Dalam hal ini penilaian kinerja karyawan dibutuhkan agar dapat melihat dan menilai secara objektif kinerja yang dilakukan karyawan. Hasil penilaian tersebut yang akan menjadi acuan dalam menentukan keputusan yang akan diambil oleh perusahaan. Keputusan yang diambil tentu tergantung pada kebijakan perusahaan, salah satu keputusan yang dapat diambil adalah melakukan pelatihan kerja. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kriteria penilaian berdasarkan Kompetensi Spencer, mendesain rancangan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk penilaian kinerja karyawan di KAN Jabung dan Menentukan hasil penilaian kinerja berdasarkan kompetensi dan pembobotan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Penelitian ini menggunakan kompetensi spencer sebagai dasar kriteria yang akan dinilai, namun kompetensi yang digunakan hanya beberapa yang dibutuhkan perusahaan. Metode perhitungan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menilai bobot tiap kriteria dan konsistensi pembobotan yang dilakukan. Bila hasil perhitungan konsisten, maka nilai bobot tiap kriteria nantinya akan dikalikan dengan nilai yang didapat karyawan berdasarkan skala likert (1-5). Kriteria penilaian yang dipilih adalah Achievement Orientation, Relationship Building, Team Work, Conceptual Thingking, Self-Control dan Organitional Commitment. Hasil nilai bobot tertinggi adalah Organizational commitment (0,396) dan yang terendah Self Control (0,027), serta nilai konsistensi sebesar 0,087 (konsisten). Hasil ini menggambarkan bahwa KAN jabung menilai bahwa komitmen karyawannya akan lebih menunjang fungsi kerja perusahaan karena nilai pengalaman dan lingkungan kerja yang sudah dikuasai untuk bersama-sama mengembangkan setiap lini usaha yang dijalankan, sebaliknya perusahaan tidak terlalu memprioritaskan penilaian tentang pengendalian diri karyawannya karena tidak adanya masalah.