Upaya Pemberdayaan Industri Kecil studi Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Malang serta Industri Keramik Kelurahan Dinoyo

Main Author: RobertSahala,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/113673/1/050802200.pdf
http://repository.ub.ac.id/113673/
Daftar Isi:
  • Krisis moneter yang menimpa bangsa Indonesia berpengaruh terhadap penurunan aktivitas ekonomi yang ditandai dengan jatuhnya dunia usaha, terutama industri dalam skala besar maupun menengah. Namun, berbeda halnya dengan industri kecil yang masih tetap eksis dan justru mampu menyerap sebagian besar tenaga kerja. Melihat kenyataan ini, pemerintah menetapkan sektor industri sebagai prioritas dalam pembangunan untuk mendukung bidang ekonomi. Keberadaan industri kecil mampu memberikan kontribusi cukup berarti bagi kehidupan masyarakat, seperti pemerataan kesempatan kerja, serta mempu mendongkrak nilai tambah bagi upaya peningkatan pendapatan masyarakat. Berbagai kelebihan tersebut tentunya akan sangat melekat apabila industri kecil yang dimaksud merupakan andalan dari suatu daerah. Namun demikian disamping peran dan kegunaannya, masih banyak kendala yang mengganggu stabilitas keberadaan industri kecil. Untuk itu pemerintah, khususnya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Malang bertanggung jawab untuk melakukan pengaturan, pembinaan, dan pengembangan industri kecil ini dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana upaya Disperindagkop kota Malang dalam rangka pemberdayaan industri kecil, yang dilakukan secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Penelitian berlokasi di industri kecil keramik Dinoyo dengan Disperindagkop sebagai situsnya. Dari hasil analisa data dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pemberdayaan yang diupayakakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Malang terhadap industri kecil Keramik Dinoyo berjalan kurang optimal, mengingat terdapatnya hambatan yang muncul dari pihak pengrajin dalam menjalankan usahanya. Adapun bentuk pembinaan yang dilakukan Disperindagkop kota Malang meliputi pembinaan permodalan, melalui informasi bantuan modal atau kredit dari lembaga keuangan, dan pelayanan konsultasi tentang pengajuan proposal; pengembagan SDM dengan pendekatan diklat, studi banding, dan pembinaan manajerial; pengadaan bahan baku dengan bermitra bersama BPTIK; bantuan peralatan, serta undangan pameran. Namun demikian, program pembinaan yang selama ini telah sampai kepada pihak pengrajin tidak serta merta mampu menjawab permasalahan yang menjadi sasarannya. Walaupun tidak dapat dikatakan mubazir, akan tetapi pada kenyataannya selama ini pembinaan yang telah diprogramkan untuk keramik Dinoyo masih dirasakan kurang aspiratif, sehingga hampir menimbulkan kesan setengah-setengah di dalamnya. Dalam melakukan pembinaan ini, pihak Disperindagkop menghadapi berbagai kendala, diantaranya rendahnya kualitas SDM, kurangnya faktor modal, kurangnya bahan baku yang berkualitas, dan kurangnya sarana dan prasarana pemasaran. Untuk itu pada masa mendatang, Disperindagkop kota Malang harus mencari alternatif guna mengatasi permasalahan yang dihadapi, sehingga apa yang selama ini sudah dicapai bisa lebih ditingkatkan.