Analisis Kelayakan Aspek Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Bank BRI Cabang Amlapura Dalam Pemberian Kredit Modal Kerja kasus Pada UD. Gunung Agung dan UD. Tirta Gangga Amlapura – Bali
Main Author: | PutuAndhikaWicaksana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/113671/1/050802198.pdf http://repository.ub.ac.id/113671/ |
Daftar Isi:
- Bank memiliki fungsi pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit. Kredit merupakan sumber pembiayaan ekstern perusahaan jika sumber dana intern tidak mencukupi. Kebutuhan pengusaha akan modal kerja mendorong pengusaha untuk memanfaatkan fasilitas kredit modal kerja untuk menambah permodalan dan mengembangkan usahanya. PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Amlapura menyediakan fasilitas kredit modal kerja sebagai salah satu produk kreditnya untuk membantu calon debitur yang membutuhkan tambahan modal kerja dengan sistem kredit berulang ( revolving ). Proses analisis dalam pemberian kredit modal kerja harus dilakukan secara cermat dan teliti serta ditinjau dari berbagai aspek terutama aspek keuangan. Analisis kredit ini sangat bermanfaat untuk mengetahui kelayakan dan tingkat resiko dari suatu permohonan kredit. Penilaian terhadap aspek keuangan calon debitur dapat dilakukan terhadap data keuangan masa lalu (historis) dan data keuangan masa datang. Tujuan dari penelitian ini pertama adalah untuk mengetahui kebijakan pemberian kredit modal kerja pada BRI Cabang Amlapura, kedua untuk mengetahui penerapan analisis kelayakan aspek keuangan BRI Cabang Amlapura dalam pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja kepada calon debitur UD. Gunung Agung dan UD. Tirta Gangga. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Amlapura – Bali dengan mengambil UD. Gunung Agung dan UD. Tirta Gangga sebagai sampel calon debitur. Untuk dapat memberikan arahan bagi peneliti maka ditentukan variabel penelitian meliputi likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas, dan proyeksi arus kas ( cash flow ). Kebijakan kredit dari BRI Cabang Amlapura dalam melakukan analisis terhadap aspek keuangan calon debitur tertuang dalam analisis Credit Risk Rating (CRR). Analisis CRR merupakan suatu metode analisis dari BRI yang terdiri dari beberapa kriteria baik finansial maupun non-finansial untuk menentukan tingkat resiko dari sebuah permohonan kredit modal kerja. Selain itu BRI juga menerapkan analisis horizontal dan rasio keuangan terhadap laporan keuangan calon debitur untuk mendukung analisis CRR dalam rangka pengambilan keputusan terhadap suatu permohonan kredit modal kerja. Terdapat beberapa teknik analisis aspek keuangan menurut teori yang dapat digunakan oleh BRI Cabang Amlapura untuk mendukung keputusan kredit menjadi lebih akurat. Teknik analisis yang dapat digunakan antara lain analisis perbandingan secara vertikal ( common size ), analisis atas proyeksi laporan keuangan, dan analisis terhadap kemampuan pengembalian pinjaman di masa datang. Analisis terhadap data keuangan di masa datang sangat penting untuk dilakukan karena bermanfaat antara lain untuk mengetahui jumlah kredit modal kerja yang sebenarnya dibutuhkan oleh calon debitur dalam menjalankan usahanya, untuk mengetahui kemampuan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan yang direncanakan, serta untuk mengetahui kemampuan calon debitur dalam pengembalian kreditnya untuk satu tahun mendatang. Dari dua sampel usaha calon debitur yang diteliti menunjukkan bahwa kedua calon debitur dinyatakan layak oleh BRI Cabang Amlapura untuk mendapatkan fasilitas kredit modal kerja karena memiliki tingkat resiko yang termasuk dalam kriteria layak untuk mendapatkan kredit. Pertimbangan lain yang menentukan keputusan adalah aspek-aspek non-keuangan dari calon debitur yang tergolong baik seperti karakter dan perilaku debitur, riwayat hubungan debitur, kualitas barang dagangan, strategi penjualan, manajemen usaha,dll. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek keuangan tidak selalu memegang peranan penting dalam analisis terhadap kelayakan usaha debitur dalam pemberian kredit modal kerja pada BRI Cabang Amlapura. Analisis terhadap data keuangan calon debitur untuk tahun mendatang melalui proyeksi laporan keuangan dan time interest earned menunjukkan bahwa dari rencana penjualan yang diproyeksikan, kedua sampel calon debitur membutuhkan tambahan modal kerja yang tidak selalu sama untuk tiap triwulan sehingga jumlah kredit modal kerja yang dibutuhkan untuk tiap triwulan juga berbeda. Kebutuhan kredit modal kerja yang berbeda untuk tiap triwulan sangat berpengaruh terhadap kemampuan calon debitur dalam menghasilkan laba bersih karena semakin besar jumlah kredit yang diperlukan, maka beban biaya bunga yang ditanggung oleh calon debitur akan semakin besar pula. Dalam kasus ini, kemampuan calon debitur dalam pengembalian bunga dan pokok pinjaman untuk tahun mendatang juga sangat penting untuk diketahui oleh BRI Cabang Amlapura selaku kreditur. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pemberian kredit modal kerja menjadi lebih tepat dan akurat.