Analisis Kelayakan Usaha Dan Strategi Pemasaran Agroindustri Gula Kelapa (Studi Kasus Pada Agroindustri Gula Kelapa Ud Ngudi Lestari Di Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas)

Main Author: Kusuma, Fiqih Praditya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11337/
Daftar Isi:
  • Agroindustri merupakan cabang dari sektor industri pengolahan yang memanfaatkan output sektor pertanian sebagai bahan baku utamanya. Industri pengolahan inilah yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia, yang mana output-nya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Salah satu komoditas pertanian di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam menciptakan added value adalah komoditi kelapa. Agroindustri yang mengolah komoditi kelapa menjadi produk olahan gula kelapa di Kabupaten Banyumas salah satunya adalah UD. Ngudi Lestari. Industri pengolahan gula kelapa ini didirikan berdasarkan sumber daya lokal yang mendukung dan pekerjaan yang membentuk kultur di Kabupaten Banyumas. Lingkungan yang mendukung tersebut melatarbelakangi Kabupaten Banyumas menjadi sentra penghasil gula kelapa terbesar di Indonesia. Sebagai agroindustri yang telah lama berlangsung, UD. Ngudi Lestari masih bersifat industri kecil menengah dimana pengelolaannya menggunakan manajemen keluarga. Setelah melakukan observasi terhadap kondisi lingkungan UD. Ngudi Lestari baik internal maupun eksternal, maka diperlukan kajian yang lebih mendalam terkait kelayakan usaha dan strategi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha dan perumusan strategi pemasaran agroindustri gula kelapa UD. Ngudi Lestari berdasarkan kondisi lingkungan perusahaan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Penentuan lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan bahwa UD. Ngudi Lestari merupakan agroindustri gula kelapa yang mempunyai keunggulan kompetitif yang sukar ditiru oleh produsen lain. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive, yaitu responden yang berada di UD. Ngudi Lestari dipilih atas pertimbangan bahwa responden mempunyai kapasitas dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Selain itu responden juga diambil dari instansi pemerintahan Kabupaten Banyumas yaitu Kepala Seksi Industri Pertanian dan Kehutanan Dinperindagkop Banyumas. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha gula kelapa yaitu analisis biaya, penerimaan, keuntungan, R/C ratio, Break Even Point(BEP), dan profitabilitas. Sedangkan untuk strategi pemasaran melalui matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan QSPM. Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha pada agroindustri gula kelapa UD. Ngudi Lestari yaitu diketahui bahwa biaya tetap sebesar Rp 38.436.131, biaya variabel sebesar Rp582.698.000, biaya total sebesar Rp 621.134.131, iv penerimaan sebesar Rp 768.000.000 dan keuntungan sebesar Rp 146.865.868. Selanjutnya, untuk menilai agroindustri ini layak atau tidak dikembangkan maka dilihat dari nilai R/C ratio dan Break Even Point. Nilai R/C ratio diperoleh sebesar 1,23. Nilai R/C ratio yang lebih dari satu berarti agroindustri ini layak untuk dikembangkan. Hasil perhitungan BEP unit sebesar 9.956 kg gula kelapa dan BEP harga Rp 3.319 dengan BEP penerimaan sebesar Rp 159.301.837. produksi dan penerimaan agroindustri gula kelapa UD. Ngudi Lestari telah melebihi titik impas, maka perusahaan berada pada posisi yang menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Hasil perhitungan profitabilitas didapatkan sebesar 23,64%, sehingga agroindustri ini dinilai menguntungkan dikarenakan nilai profitabilitas melebihi angka nol. Pada strategi pemasaran melalui matriks IFE didapatkan hasil bahwa kekuatan utama pada agroindustri gula kelapa UD. Ngudi Lestari adalah tingginya kapasitas produksi dengan total skor 0,30, dan kelemahan utama adalah pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan tergolong pasif dengan total skor 0,10. Sedangkan pada matriks EFE didapatkan hasil bahwa peluang utama adalah permintaan dan pasar gula kelapa yang terus meningkat dengan total skor 0,35, dan ancaman utama yaitu adanya deferensiasi produk gula kelapa di pasaran dengan total skor 0,21. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dan EFE menunjukkan total skor faktor internal sebesar 3,09 dan total faktor eksternal sebesar 3,14. Hasil total skor pada matriks IFE dan EFE selanjutnya disusun pada matriks IE. Berdasarkan hasil pertemuan sumbu matriks IFE dan EFE menunjukkan posisi matriks IE berada pada sel I, dimana UD. Ngudi Lestari berada dalam keadaan tumbuh dan membangun. Berdasarkan masukan dari matriks SWOT, maka diperoleh hasil alternatif strategi dari analisis QSPM yang diantaranya adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk saat ini, mengembangkan teknologi guna tercapainya optimalisasi produksi, mencari alternatif sumber bahan baku untuk menjaga kontinuitas, kualitas dan kuantitas produksi, penelitian dan pengembangan dalam rangka penyempurnaan produk dan deversifikasi produk, memanfaatkan dan mengembangkan fasilitas pemasaran baik offline maupun online, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna memperbaiki pengelolaan keuangan perusahaan, dan yang terakhir memanfatkan fasilitas pinjaman ke perbankan atau lembaga keuangan.