Implementasi Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah studi kasus Partisipasi Masyarakat dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada SDN Pucanglaban 5, Kabupaten Tulungagung
Main Author: | RudiantoSuyono |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/113317/ |
Daftar Isi:
- Sistem pendidikan nasional mengalami perubahan paradigma dari paradigma sistem pendidikan yang terpusat menuju kearah pendidikan yang terdesentralisasi dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggantikan undang-undang terdahulu yaitu Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 merupakan produk kebijakan publik yang ditujukan untuk dunia pendidikan di Indonesia. Partisipasi masyarakat merupakan tujuan utama desentralisasi pendidikan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 54 sampai pasal 56 Undang-undang tersebut memaparkan pelibatan masyarakat dalam pendidikan, manajemen berbasis masyarakat sekaligus manajemen berbasis sekolah (MBS), dan berisi ketentuan yang mengatur tentang Dewan Sekolah dan Komite Sekolah sebagaimana telah di putuskan sebelumnya dalam Kepmendiknas 044/U/2002. Dan kebijakan ini juga di implementasikan pada sekolah dasar. Berdasarkan pemaparan tersebut diatas, peneliti mengadakan penelitian pada Komite Sekolah SDN Pucanglaban 5 yang merupakan SD kecil dan berada di Desa Pucanglaban, sebuah desa yang berada dipesisir selatan Kabupaten Tulungagung dengan kondisi wilayah pegunungan dan komunitas masyarakat yang tinggal disekitar hutan. Dengan di implementasikannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 diharapkan masyarakat mampu memberikan kontribusi pada lembaga satuan pendidikan yang berada dikomunitasnya yaitu SDN Pucanglaban 5. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses pembentukan komite sekolah di SDN Pucanglaban 5? Bagaimanakah bentuk partisipasi masyarakat melalui komite sekolah dalam penerapan MBS di SDN Pucanglaban 5? Apa faktor penghambat partisipasi masyarakat melalui komite sekolah pada SDN Pucanglaban 5? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini terdiri dari peneliti sendiri, pedoman wawancara, dan alat-alat tulis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data model kualitatif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komite Sekolah pada SDN Pucanglaban 5 sudah dibentuk sesuai dengan Kepmendiknas 044/U/2002 yang dibentuk secara transparan dan dipilih secara langsung oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam implementasi MBS melalui Komite Sekolah SDN Pucanglaban 5 memiliki beberapa kelebihan, yaitu tidak selalu mengukur partisipasi masyarakat dalam pendidikan dengan ukuran financial semata. Partisipasi masyarakat Desa Pucanglaban melalui Komite Sekolah sudah berupa sumbangan tenaga dengan istilah mereka sebagai “sambatan” atau gotong royong dan partisipasi berupa bantuan barang, dimana kedua bentuk partisipasi ini menyesuaikan dengan kondisi kultur dan sosial ekonomi masyarakat Desa Pucanglaban. Tetapi beberapa masalah masih dihadapi oleh Komite Sekolah SDN Pucanglaban 5, yaitu partisipasi masyarakat yang hanya berada pada proses pembangunan infrastruktur sekolah dan belum memasuki partisipasi masyarakat dalam ranah akademik proses belajar mengajar di SDN Pucanglaban 5. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang bersifat akademik pada Komite Sekolah SDN Pucanglaban muncul ungkapan “manut mawon” atau mengikuti saja dengan pihak sekolah. Selama ini perencanaan atau program yang dijalankan oleh Komite Sekolah hanya berisifat accidental atau dadakan karena tidak adanya AD/ART.