Penerapan Activity Based Management (ABM) Sebagai Sarana Untuk Mendorong Efisiensi Biaya Produksi studi Kasus Pada PG. Krebet Baru Bululawang
Main Author: | YudiAvrillianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/113175/1/050700158.pdf http://repository.ub.ac.id/113175/ |
Daftar Isi:
- Persaingan global yang semakin tajam menyebabkan karakteristik lingkungan bisnis yang dihadapi oleh manajemen adalah dinamis dan perubahan yang pesat. Oleh karena itu, perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan bisnis seperti itu harus memiliki kemampuan untuk melakukan adaptasi dan perubahan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, suatu perusahaan harus dapat mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba maksimal. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan harus benar-benar biaya yang memberi nilai tambah bagi produk sehingga tidak akan ada pemborosan biaya. Oleh karena itu, efisiensi biaya mempunyai arti penting bagi perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis, juga dalam upaya menghadapi persaingan global yang semakin tajam. Salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai efisiensi biaya adalah melalui manajemen berbasis aktivitas atau Activity Based Management (ABM). Activity Based Management (ABM) adalah pendekatan terpadu dan menyeluruh yang membuat perhatian manajemen berpusat pada aktivitas yang dilakukan, dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang diperoleh karena memberikan nilai tersebut (Hansen dan Mowen, 1997:478). Dengan kata lain ABM memfokuskan pada pengelolaan aktivitas untuk mempromosikan efisiensi dan efektivitas bisnis, serta untuk meningkatkan tidak hanya nilai ( value ) yang diterima oleh pelanggan tetapi juga memberikan laba bagi perusahaan. PG. Krebet Baru Bululawang sebagai perusahaan yang membuat gula memiliki siklus produksi yang cukup panjang yang memungkinkan timbulnya aktivitasaktivitas yang tidak bernilai tambah yang ada pada PG. Krebet Baru adalah memindahkan tebu yang diterima ke tempat menimbang tebu, menempatkan tebu yang sudah ditimbang dalam emplasemen, menyeleksi ukuran kristal, memeriksa kualitas barang jadi, mengirim dan menyimpan barang jadi ke gudang. Aktivitasaktivitas tidak bernilai tambah tersebut tentunya akan menyebabkan adanya biayabiaya yang tidak bernilai tambah. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu menerapkan Activity Based Management untuk mengeliminasi aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah tersebut, sehingga akan tercapai efisiensi biaya produksi.