Pengembangan dan pemberdayaan industri kecil di kota Batu dalam meningkatkan pendapatan asli daerah Suatu studi pada wilayah pemerintah kota Batu Propinsi Jawa Timur

Main Author: Kurniawan, KasumAgus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/113171/1/050701360.pdf
http://repository.ub.ac.id/113171/
Daftar Isi:
  • Sesuai dengan Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah merupakan salah satu landasan yuridis bagi pengembangan dan pemberdayaan otonomi daerah di Indonesia. Dalam undang-undang ini dijelaskan bahwa pengembangan otonomi daerah pada tingkat kabupaten dan kota diharapkan dapat menciptakan suatu penyelenggaraan pemerintah negara yang solid dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah satu alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta menciptakan legal dan partical framework bagi tumbuhnya aktivitas dunia usaha. Seiring dengan hal tersebut pemerintah juga mengeluarkan Propenas (Program Pembangunan Nasional) 2000-2004 yang memuat tentang salah satu tujuan pembangunan sektor industri adalah pengembangan pengindustri kecil dan menengah yang mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempercepat struktur yaitu meningkatkan perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Hal ini sangatlah dibutuhkan pada era disentralisasi dimana daerah diharapkan dapat menggali potensi yang dimiliki semaksimal mungkin. Industri kecil merupakan suatu potensi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah. Dalam meningkatkan hasil dari pada industri kecil ini maka diperlukan bentuk pengembangan dan pemberdayaan industri agar industri kecil juga dapat bersaing secara sehat dan kompetitif seperti yang diharapkan selama ini. Selain itu keterkaitan suatu pengembangan dan pemberdayaan industri kecil dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka rumusan masalah yang disoroti adalah: 1) Bagaimana bentuk-bentuk pengembangan dan pemberdayaan industri kecil di Kota Batu?, 2) Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pengembangan dan pemberdayaan industri kecil di Kota Batu?, dan 3) Seberapa besar kontribusi sektor industri kecil terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Batu? Adapun tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk pengembangan dan pemberdayaan industri kecil di Kota Batu, untuk mengetahui Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan dan pemberdayaan industri kecil di Kota Batu dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan industri kecil terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Batu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui tentang upaya yang dilakukan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan dalam pengembangan dan pemberdayaan industri kecil diKota Batu dapat dibedakan menjadi beberapa macam upaya yaitu: diklat sumberdaya manusia, pengembangan agroindustri, monitoring dan pembinaan, dan pengalangan kejasama dengan pihak luar, serta memberikan bantuan sarana dan prasarana. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh pengusaha kecil dalam mengembangkan dan memberdayakan industri kecilnya antara lain: pengembangan modal, diversifikasi produk, promosi, peningkatan kualitas dan kuantitas, serta pengembangan teknologi produksi. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan dan pemberdayaan industri kecil di Kota Batu antara lain: sumberdaya alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, belum adanya pasar lelang lokal, pengemasan produk yang akan dipasarkan, masalah permodalan, dan manajemen yang digunakan masih bersifat tradisional. Kontribusi yang diberikan industri kecil dari penerbitan surat perijinan industri terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama 4 tahun ini mencapai total Rp 20.450.000,00. Hal ini menunjukan bahwa industri kecil memang menberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) meskipun belum maksimal namun dari tahun 2002-2005 tersebut target yang ada pada dinas pendapatan selalu tercapai.