Estimasi Seleksi Hasil Tinggi Melalui Karakter Pertumbuhan Dan Komponen Hasil Beberapa Galur Cabai Besar (Capsicum Annuum L.)

Main Author: Shandila, Puji
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11316/
Daftar Isi:
  • Cabai besar adalah tanaman hortikultura komersial penting di Indonesia karena kepedasan dan rasa yang disukai oleh masyarakat. Manfaat cabai diantaranya sebagai bumbu dapur, industri saus tomat, dan obat-obatan. Menurut Badan Pusat Statistik (2015), cabai besar tahun 2015 mengalami penurunan produksi dari tahun sebelumnya. Salah satu penyebab utama penurunan produktivitas cabai ialah sulit memperoleh varietas berdaya hasil tinggi. Oleh karena itu, pemilihan genotip-genotip unggul cabai sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas produksi. Genotip-genotip unggul dapat diperoleh melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Kegiatan pemuliaan tanaman pada tanaman cabai besar dapat diawali dengan meningkatkan keragaman genetiknya. Selain itu, perlu juga diketahui parameter genetik seperti heritabilitas dan estimasi kemajuan genetik yang akan dicapai. Kemajuan genetik merupakan paramater genetik yang berguna dalam menentukan tingkat keberhasilan seleksi. Seleksi langsung dapat dilakukan dengan menyeleksi langsung karakter utama yang diinginkan, sedangkan seleksi tidak langsung dilakukan melalui karakter lain. Agar seleksi tidak langsung dapat berjalan dengan baik, maka karakter yang akan digunakan sebagai kriteria seleksi harus dipilih berdasarkan keeratan hubungan dengan karakter yang diinginkan. Selain melakukan seleksi langsung dan tidak langsung, harus diketahui pula karakter-karakter benih. Dengan demikian, perlu dilakukan uji benih saat awal panen untuk menguji mutu benih sejauh mana kualitas dari benih tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah a) Untuk mempelajari hubungan serta pengaruh langsung dan tidak langsung karakter pertumbuhan dan komponen hasil terhadap hasil, b) Untuk menduga kemajuan genetik akibat seleksi langsung dan tidak langsung untuk produksi yang tinggi, c) Untuk mempelajari perkecambahan di laboratorium dan daya tumbuh tanaman galur cabai besar di lapang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Agustus 2017 yang berlokasi di Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Jatikerto, Kromengan, Kabupaten Malang. Sedangkan pengujian benih dilakukan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian, Unversitas Brawijaya, Malang. Bahan yang digunakan dalam penelitian di lapangan ialah 39 galur cabai besar. Penelitian di lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 39 galur sebagai perlakuan dan dua kali ulangan. Adapun karakter yang diamati yaitu umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, panjang batang utama, diameter batang, lebar kanopi, panjang daun, lebar daun, panjang buah, diameter buah, panjang tangkai buah, tebal daging buah, bobot per buah, jumlah buah total per tanaman, bobot 1000 biji, jumlah biji per buah, dan bobot buah total per tanaman. Sedangkan pengamatan di laboratorium dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua kali ulangan. Pengamatan dilakukan pada persentase perkecambahan. Data di lapang akan dianalisis menggunakan analisis varians, analisis kovarians, heritabilitas, koheritabilitas, korelasi, analisis lintas, kemajuan genetik langsung, kemajuan genetik tidak langsung, dan efisiensi seleksi. Setelah ii itu, persentase tanaman tumbuh dengan data persentase perkecambahan dianlisis menggunakan uji t tidak berpasangan. Kemajuan genetik langsung bobot buah per tanaman yang didapatkan adalah 56,34. Diperoleh pula kemajuan genetik melalui karakter lain (kemajuan genetik tidak langsung) yaitu berkisar antara 1,08-49,90. Kemajuan genetik tidak langsung tertinggi terdapat pada karakter jumlah buah per tanaman. Namun nilai tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kemajuan genetik langsung hasil. Berdasarkan analisis koefisien korelasi genetik dan korelasi fenotip menunjukkan bahwa bobot buah per tanaman berkorelasi positif signifikan dengan lebar kanopi (r = 0.379), panjang buah (r = 0.319), jumlah buah total (r = 0.736). Sedangkan karakter yang berkorelasi negatif dengan sangat nyata dengan hasil ialah umur berbunga (r = -0.416). Setelah dianalisis lebih lanjut untuk menjabarkan pengaruh langsung dan tidak langsung, hasil analisis lintas memperlihatkan bahwa karakter yang memiliki pengaruh langsung yang tinggi dan positif adalah jumlah buah per tanaman dengan nilai koefisien lintas lintas 3,044 melalui korelasi genetik dan 0,908 melalui korelasi fenotip, lebar kanopi memiliki pengaruh langsung yang negatif. Sedangkan perbandingan persentase tanaman tumbuh di lapang dengan persentase kecambah tumbuh di laboratorium adalah tidak berbeda nyata, yang berarti bahwa persentase tanaman tumbuh di lapang hampir sama dengan perkecambahan di laboratorium