Aplikasi Model Altman (Z-Score) Untuk Memprediksi Kemungkinan Kebangkrutan studi kasus pada Industri Farmasi Yang Listing di BEJ

Main Author: IndahKustiani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/113085/1/050602397.pdf
http://repository.ub.ac.id/113085/
Daftar Isi:
  • Kondisi industri di Indonesia menjadi tidak stabil karena adanya kenaikan BBM dan kurs rupiah terhadap dolar yang tidak stabil membuat industri-industri melemah. Ini yang menyebabkan industri farmasi mudah goncang jika terjadi fluktuasi mata uang. Guna mengantisipasi kegagalan yang akan datang dapat diterapkan metode analisis yang telah dikembangkan oleh Altman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indikasi kesulitan keuangan yang mengarah pada kebangkrutan dan klasifikasi Industri Farmasi yang listing di BEJ berdasarkan kriteria kebangkrutan dari analisis Z-Score pada tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005 Jenis penelitian yang digunakan berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada Industri Farmasi berjumlah 9 (sembilan perusahaan) yang listing di BEJ pada periode 2002 sampai dengan 2005. Penelitian ini dilakukan di Pojok BEJ Universitas Brawijaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan populasi. Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara menghitung nilai Z-Score masing-masing perusahaan. Kemudian menentukan perusahaan yang sehat, rawan atau bangkrut dan membandingkan hasil Z-Score antar industri farmasi. Kemudian menghitung ratarata industri tiap variabel perusahaan farmasi. Membuat peringkat variabel-variabel Z-Score industri farmasi dan melakukan klasifikasi perusahaan sesuai dengan kriteria nilai yang telah ditentukan oleh Altman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama empat tahun pengamatan diprediksi hanya ada dua perusahaan yang masuk dalam kategori sehat yaitu PT Tempo Scan Pasific Tbk dan PT Merck Tbk. PT Indofarma (Persero) Tbk selama empat tahun pengamatan merupakan satu-satunya perusahaan yang diprediksi bangkrut pada tahun 2002 dan 2003. Dari hasil perhitungan Z-Score juga memperlihatkan perusahaan yang diprediksi tidak bangkit dari zona cenderung bangkrut dan rawan bangkrut dalam empat tahun pengamatan yaitu PT Indofarma (Persero) Tbk dan PT Schering Plough Indonesia Tbk. Dilihat dari nilai Z-Score farmasi maka semestinya, untuk perusahaan yang diprediksi bangkrut atau rawan bangkrut karena membengkaknya hutang lancar, maka untuk tahun-tahun berikutnya sebaiknya pihak manajemen merencanakan dan melakukan upaya penjadwalan kembali hutang perusahaan. Dan untuk perusahaan yang diprediksi berada dalam kondisi bangkrut atau rawan bangkrut sebaiknya melakukan merger dengan perusahaan yang sehat untuk efisiensi biaya.