Tanggung Jawab Perusahaan Otobus Terhadap Barang Bawaan Penumpang Dalam Bagasi Bus (Studi Pada Perusahaan Otobus Gunung Harta Di Kota Malang)

Main Author: Wirabawa, GedeYudaAdi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/112948/1/Gede_Yuda_Adi_W_135010107121001.pdf
http://repository.ub.ac.id/112948/
Daftar Isi:
  • Pengangkutan penumpang menggunakan bus saat ini masih menjadi pilihan dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia, untuk bepergian jarak dekat maupun jauh. Ketika bepergian jauh seringkali penumpang bus membawa barang bawaan yang isinya berbagai keperluan yang akan digunakan di tempat tujuan. Kehilangan, kerusakan, dan tertukarnya barang penumpang dalam proses pengangkutan masih sering terjadi, pihak penumpang atau pemilik barang yang menjadi korban akibat terjadinya hambatan atau dalam hal ini kehilangan, kerusakan atau bahkan tertukarnya barang bawaan penumpang dalam kabin dan juga bagasi bus, yang disebabkan oleh kurangnya pengawasan atau adanya keteledoran dari pihak penyelenggara jasa pengangkutan masih menjadi pihak yang lemah dan juga pasif. Dalam tiket penumpang tercantum klausula “barang-barang penumpang yang hilang, cacat, rusak dan tertukar adalah resiko penumpang sendiri”. Hal tersebut membuat rancu dan membingungkan bagi para penumpang untuk menuntut ganti rugi kepada perusahaan angkutan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka permasalahan yang akan dikaji atau diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, bagaimana tanggung jawab Perusahaan Otobus Gunung Harta terhadap barang bawaan penumpang dalam bagasi ketika terjadi kehilangan, kerusakan atau tertukar pada saat pelaksanaan pengangkutan? Serta apakah “Klausula Kehilangan/ kerusakan / tertukarnya barang adalah tanggung jawab penumpang” dalam tiket bus membatasi tanggung jawab dari Perusahaan Otobus? Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris. Data penelitian yang digunakan terdiri dari data primer, data yang peneliti peroleh dari subjek penelitian tentang ganti kerugian atas hilang atau rusaknya barang bawaan penumpang bus, dan data sekunder berupa studi kepustakaan. Berdasarkan permasalahan serta hasil dan pembahasan, maka penulis menarik kesimpulan yaitu Perusahaan Otobus Gunung Harta menanggung kerugian yang diderita penumpang bila barang bawaan yang di letakkan di bagasi ada yang hilang, rusak atau tertukar senilai barang tersebut saat itu, namun barang bawaan yang di bawa oleh penumpang ke dalam kabin bus tidak ada ganti kerugian. Penentuan nilai ganti kerugian menggunakan mekanisme negosiasi. Kemudian terdapat klausula eksonerasi dalam perjanjian tiket bus mengenai tanggung jawab atas barang bawaan penumpang, karena menghapus sama sekali tanggung jawab dari pengangkut, serta tidak sesuai dengan tanggung jawab PO Gunung Harta terhadap barang bawaan penumpang yang terjadi di lapangan.