Pengaruh Pemberian Bubuk Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Loligo Sp.) Terhadap Daya Hambat Dan Biofilm Coverage Rate Bakteri Vibrio Alginolyticus Secara In Vitro

Main Author: Siregar, Eryana Zulfia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11289/
Daftar Isi:
  • Ikan Kerapu (Epinephelus sp.) adalah ikan budidaya laut unggulan yang ada di Indonesia. Jenis yang banyak dikembangkan saat ini adalah kerapu tikus, kerapu macan, kerapu sunu dan kerapu lumpur. Salah satu kendala yang ditemukan dalam budidaya kerapu adalah adanya serangan penyakit vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio. Bakteri V. alginolyticus merupakan bakteri patogen utama pada budidaya kerapu tikus. Cara yang sering digunakan oleh para pembudidaya untuk menanggulangi penyakit bakteri patogen adalah dengan penggunaan antibiotik. Namun dengan penggunaan antibiotik dapat menyebabkan resistensi dan menimbulkan residu. Ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri tinggi terhadap bakteri. Ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) mengandung melanin alanine yang dapat menyerap Cd(II) dan Pb(II). Hal tersebut mempengaruhi aktivitas pertumbuhan sel bakteri terutama bakteri gram negatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang menggunakan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Dosis dari bubuk ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) yang digunakan yaitu pada penelitian ini yaitu A (150 ppm), B (200 ppm) dan C (250 ppm). Parameter dalam penelitian ini yaitu daya hambat dan Biofilm Coverage Rate (BCR) bakteri V. alginolyticus. Data tersebut diolah menggunakan analisis keberagaman dengan selang kepercayaan 95% atau uji F (ANOVA). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata hasil daya hambat yaitu pada perlakuan A (150 ppm) sebesar 7,69 mm, perlakuan B (200 ppm) sebesar 8,50 mm dan perlakuan C (250 ppm) sebesar 9,63 mm. Hasil rata-rata BCR yaitu perlakuan A (150 ppm) sebesar 24,99%, perlakuan B (200 ppm) sebesar 12,82% dan perlakuan C (250 ppm) sebesar 12,55%. Pada uji daya hambat bakteri diperoleh persamaan linier y= 6,876 + 0,008 x dengan nilai R2 = 0,9264, sedangkan pada uji pembentukan biofilm diperoleh persamaan linier y = 39,290 – 0,701 x dengan R2 = 0,9193. Hasil visualisasi 3D menunjukkan bahwa perlakuan C (250 ppm) memiliki tutupan biofilm terendah dibandingkan perlakuan lainnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bubuk ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) memiliki pengaruh terhadap daya hambat dan Biofilm Coverage Rate (BCR) bakteri V. alginolyticus. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan C dengan dosis 250 ppm dikarenakan menghasilkan diameter zona hambat yang luas, sedangkan rata-rata nilai BCR sebesar 12,55% dan hasil visualisasi 3D memiliki tutupan biofilm yang sedikit.