Pengaruh Pupuk Hijau (Crotalaria Juncea L) Dan Pupuk Kandang Pada Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt L)
Main Author: | Modessa, Dea |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11285/ |
Daftar Isi:
- Di Indonesia sebagian besar jagung manis dibudidayakan di lahan kering yang mempunyai kandungan bahan organik tanah rendah (rata-rata kurang dari 1 %). Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus tanpa diimbangi oleh pupuk organik akan menyebabkan kesuburan tanah rendah. Menurut hasil penelitan Tanto (2015), dikatakan bahwa bahan organik meningkatkan kemantapan agregat tanah yang berpengaruh aerasi tanah, penyimpanan air, meningkatkan porositas tanah, dan penyediaan air.selain itu bahan organik juga berperan sebagai sumber energi makanan mikroba dan mikroorganisme tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas dalam penyediaan hara tanaman. Penambahan bahan organik dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain pupuk hijau dan pupuk kandang, tanaman orok – orok (Crotalaria juncea) dapat menjadi sumber bahan organik karena C. juncea L memiliki unsur haranya tinggi, menghasilkan biomassa dengan cepat, mempunyai perakaran yang dalam sehingga dapat memompa unsur hara kelapisan permukaan (Noviastuti,2006). sedangkan, pupuk kandang dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air yang nantinya berfungsi untuk mineralisasi bahan organik menjadi hara yang dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman selama masa pertumbuhannya dan memudahkan akar – akar tanaman menyerap unsur hara (Ariyanto, 2011). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hijau (C. juncea. L) dan pupuk kandang pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan hipotesisnya adalah Penggunaan pupuk hijau C. juncea L dan pupuk kandang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan penggunaan pupuk hijau C. juncea L jika ditingkatkan dapat mengurangi kebutuhan pupuk kandang pada lahan penanaman jagung manis Penelitian dilaksanakan di Desa Ringinsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Dengan ketinggian 597 mdpl, dan suhu 200 – 240 C. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juli 2017. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama ialah dosis pupuk kandang (K0 = 0 t ha-1, K1 = 15 t ha-1, K2 = 30 t ha-1 dan faktor kedua ialah ). dosis pupuk hijau C. juncea L (H0= 0 t ha-1, H1 = 15 t ha-1, H2 = 30 t ha-1). Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, indeks luas daun dan bobot kering total tanaman. Pengamatan panen yaitu bobot tongkol tanpa kelobot, diamater tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot,kadar gula dan hasil panen per hektar. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji F dengan taraf 5 % apabila terdapat pengaruh yang signifikan pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf uji 5 % untuk mengetahui adanya perbedaan diantara perlakuan. vi Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada pengamatan bobot kering tanaman umur 56 hst, bobot segar tongkol dan hasil panen per hektar terdapat interaksi nyata antara pupuk kandang dan pupuk hijau C. juncea L. Penggunaan dosis pupuk C. juncea L 15 t ha-1 dengan tanpa pupuk kandang menghasilkan hasil panen/hektar 14,8 t ha-1 dan penggunaan pupuk kandang 15 t ha-1 tanpa pupuk C. juncea L menghasilkan 13,67 t ha-1 nyata meningkatkan hasil panen/hektar 22,9 % dan 16,6% dibandingkan dengan tanpa pupuk kandang dan pupuk C. juncea L yang hanya menghasilkan 11,4 t ha