Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Tanaman Bunga Kol (Brassica Oleracea L. Var. Botrytis)

Main Author: Normalasari, Dita Yuni
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11270/
Daftar Isi:
  • Indonesia memiliki beragam tanaman yang dibudidayakan salah satunya ialah tanaman sayuran. Bunga kol merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai prospek yang tinggi. Bunga kol termasuk tanman sayuran yang benyak mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia. Petani di Indonesia lebih banyak membudidayakan tanaman bunga kol di dataran tinggi sehingga bunga kol di Indonesia relatif sedikit dalam produksinya. Hal ini menyebabkan harga dari bunga kol mahal, sehingga masyarakat menengah keatas yang kebanyakan mengkonsumsinya. Budidaya bunga kol dapat dilakukan di daerah dataran tinggi, namun dengan ada kemajuan ilmu dan teknologi yang telah dikembangkan dibidang pertanian kini telah tercipta varietas-varietas unggul tanaman bunga kol yang dapat ditanam pada dataran rendah. Pemilihan varietas dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman bunga kol. Selain varietas, persoalan dalam kegiatan budidaya yang sering dijumpai yaitu terjadinya persaingan antar tanaman untuk mendapatkan unsur hara, cahaya matahari, air ataupun ruang tumbuh untuk tanaman itu sendiri. Upaya untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan jarak tanam yang sesuai. Pengaturan jarak tanam pada tanaman bunga kol akan berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil terutama pada saat pembentukan curd. Penelitan dilakukan di Desa Banyakan, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2017. Alat yang digunakan untuk penelitian yaitu cangkul, sabit, gembor, ember, bolpoint, pensil, penghapus, buku tulis, kamera/alat dokumentasi, papan plot, bambu, timbangan, penggaris, kalkulator dan alat-alat lain yang diperlukan. Bahan yang digunakan yaitu tanah dan kompos, benih bunga kol PM 126, Orient dan Kusuma, pupuk kandang, pupuk NPK, serta insektisida. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor dan setiap faktor mempunyai 3 lavel, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Pengamatan yang dilakukan dengan cara non destruktif dilakukan dengan mengambil 2 sampel pada setiap interval waktu 7, 14, 21, 28, 35, dan 42 HST. Parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter bunga, bobot segar tanaman, bobot bunga per tanaman, dan bobot bunga per hektar. Data yang didapat dari hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam uji F pada taraf 5% untuk mengetahui apakah ada pengaruh pada perlakuan. Apabila terdapat pengaruh nyata yang diperoleh dari perlakuan maka dapat dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Terjadi interaksi antara jarak tanam dan varietas terhadap parameter pertumbuhan yaitu luas daun dan interaksi juga terjadi pada parameter semua hasil yang meliputi bobot segar tanaman, bobot bunga per tanaman, bobot bunga per hektar serta diameter bunga kol. Pada masing-masing varietas membutuhkan jarak tanam yang berbeda untuk menghasilkan bobot bunga per tanaman yang ii tinggi, pada varietas PM 126 dan Kusuma membutuhkan jarak tanam 60cm x 50cm dengan bobot bunga per tanaman masing-masing sebesar 191,77 g tan-1 dan 193,72 g tan-1, sedangkan varietas Orient membutuhkan jarak tanam 40cm x 50cm dengan bobot bunga per tanaman sebesar 180,34 g tan-1. Pada semua varietas jarak tanam 40cm x 50cm memiliki bobot bunga per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 50cm x 50cm dan jarak tanam 60cm x 50cm.