Analisis Korelasi Dan Sidik Lintas Antara Karakter Agronomi Dengan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merill)
Main Author: | Setiyawati, Cotimah Eka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11259/ |
Daftar Isi:
- Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman kelompok leguminoseae yang memiliki kandungan protein tinggi, sehingga banyak dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti tahu, tempe, kecap, dan susu kedelai, selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri dan pakan ternak (Ayu et al., 2013). Berdasarkan outlook komoditas pertanian tanaman pangan (2016) Produksi kedelai nasional mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2014 sebesar 22,44% menjadi 955,00 ribu ton, dari produksi tahun 2013 sebesar 779,99 ribu ton, akan tetapi Produksi kedelai tahun 2016 turun 7,85% menjadi 887,54 ribu ton. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan produksi kedelai di Pulau Jawa sebesar 12,55% dan Luar Jawa sebesar 0,10%. Sehingga belum mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap kedelai. Upaya meningkatkan produksi kedelai Indonesia dapat dilakukan dengan cara budidaya tanaman kedelai pada tanah yang sesuai dan menggunakan benih bermutu dari varietas unggul serta dapat juga dilakukan dengan cara mengetahui karakter-karakter yang dapat mempengaruhi hasil. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi antara karakter agronomis dengan hasil. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2017 di Rumah Kasa Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) yang berada di Jl. Raya Kendalpayak No. 66, Kec. Pakisaji Kabupaten Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag ukuran 12 kg diisi dengan tanah 10 kg, gembor, meteran, dan kamera. Bahan yang digunakan meliputi, tanah sebagai media tanam, kedelai (Deja 2, Tanggamus, Anjasmoro, Dering, Dega 1, Dena 1, Demas1, Gepok Kuning, Panderman, GH1, Detam, GH2) sebagai bahan tanam dan pupuk phonska. Penelitian dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan 3 ulangan. Setiap genotip dalam satu ulangan terdiri dari 66 tanaman. Jumlah tanaman keseluruhan adalah 792 tanaman. Variabel yang diamati ada 12 karakter yang meliputi, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, umur berbunga, umur berpolong, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah buku subur, jumlah polong hampa, jumlah polong isi, bobot 100 biji, dan bobot biji per tanaman. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis varian dilanjutkan analisis kovarian untuk mengetahui nilai korelasi genotip dan fenotipe kemudian nilai korelasi selanjutnya di analisis menggunakan sidik lintas untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung. Analisis sidik lintas menggunakan matrik model Singh dan Chaudhary (1979). Hasil dari analisis korelasi dan sidik lintas menunjukkan bahwa nilai korelasi genotip lebih tinggi daripada fenotip. Hal ini menunjukkan pengaruh genotip lebih tinggi daripada lingkungan. Karakter yang berkorelasi tinggi dengan hasil yaitu tinggi tanaman (0,933), jumlah daun (0,801), dan luas daun (0,819). Setelah dianalisis lebih lanjut menggunakan sidik lintas, dapat diketahhui karakter yang memiliki nilai pengaruh langsung terhadap hasil yang tinggi dan positif adalah polong isi (0,735). Sedangkan yang memiliki nilai pengaruh tidak langsung terhadap hasil yang tinggi dan positif adalah jumlah buku subur (0,692), jumlah daun (0,658), dan jumlah cabang (0,616). Nilai sisa dari analisis sidik lintas yaitu (0,027). Hal tersebut menunjukkan bahwa model analisis sidik lintas dapat menjelaskan hubungan komponen yang mempengaruhi jumlah bobot biji pertanaman (hasil) sebesar 97,3%. Masih terdapat pengaruh karakter lain yang belum dapat dijelaskan melalui model yang digunakan.