Dampak Kelebihan Kapasitas Terhadap Pembinaan Narapidana (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Lowokwaru)

Main Author: Yunirahati, PutriViana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/112500/
Daftar Isi:
  • Ketika berbicara mengenai kejahatan, akan erat hubungannya dengan penegak hukum. Penegak hukum memegang tanggung jawab atas keberhasilan mengurangi tingkat kejahatan di masyarakat.Sistem pelaksanaan pidana di Indonesia mengenal ada 4 komponen penegak hukum yang lazim diakui baik dalam kebijakan pidana maupun dalam praktek.Komponen itu yakni kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan lembaga pemasyarakaratan.Dari keempat komponen tersebut, lembaga pemasyarakatan merupakan lembaga penegak hukum yang bila dilihat, tidak memiliki andil secara langsung dalam penegakan hukum seperti halnya kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Namun, lembaga pemasyarakatan sebenarnya memegang kendali yang penting dalam penegakan hukum, yakni dengan pemberian pembinaan bagi pelaku kejahatan yang nantinya akan kembali ke masyarakat agar menjadi masyarakat yang taat hukum. Lembaga pemasayarakatan yang sebenarnya memiliki andil penting dalam penegakan hukum di Indonesia sayangnya kurang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Masih banyak berita di televisi maupun surat kabar mengenai lemahnya kinerja lembaga pemasyarakatan, khususnya dalam kondisi kelebihan kapasitas yang tentunya akan memberikan dampak dalam berjalannya pembinaan sehingga tidak bisa berjalan maksimal. Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang adanya kelebihan kapasitas penghuni di lembaga pemasyarakatan kelas I Lowokwaru yang memberikan dampak dalam pelaksanaan pembinaan bagi narapidana, dimana penyebabnya adalah meningkatnya angka kejahatan di Indonesia, seringnya hakim menjatuhkan pidana penjara, adanya penghuni selain narapidana, dan dimana lapas lowokwaru menerima narapidana dari 3 wilayah yakni kota Batu, kabupaten Malang dan Kota Malang. Dari kelebihan kapasitas ini akhirnya menimbulkan dampak pada pelaksanaan pembinaan bagi narapidana yakni, lemahnya tingkat keamanan lapas, kurangnya sarana dan prasarana, serta kurangnya petugas pembinaan. Upaya yang dilakukan oleh lapas Lowokwaru dalam mengatasi dampak yang timbul dari kelebihan kapasitas ini adalah dengan membuat stategi peningkatan keamanan, menambah sarana dan prasarana, melakukan pembinaan lebih personal pada tiap- tiap narapidana, serta memberikan perhatian khusus pada napi dengan diawasi oleh pegawai lapas.