Pengaruh Pemberian Nitrogen Dan Pupuk Kandang Terhadap Perkembangan Populasi Bemisia Tabaci Genn. Dan Hasil Pada Tanaman Kedelai

Main Author: Simanjuntak, Tiarma Bernadet
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11248/
Daftar Isi:
  • Kedelai merupakan sumber protein nabati paling populer bagi rakyat Indonesia pada umumnya. Konsumsi utamanya adalah dalam bentuk tempe dan tahu yang merupakan lauk pauk vital bagi masyarakat, serta susu kedelai dan tauco sebagai bentuk pemanfaatan lainnya. Indonesia merupakan negara produsen kedelai terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Volume ekspor kedelai masih sangat kecil dibandingkan impornya dikarenakan lebih dari setengah kebutuhan kedelai dalam negeri atau 70% masih dipenuhi dari impor. Hal yang membatasi budidaya tanaman seperti keberagaman jenis tanah, pengendalian hama, penyakit dan gulma, pemupukan serta penanganan pasca panennya perlu diupayakan dalam meningkatkan produksi kedelai nasional. Pemberian nitrogen untuk tanaman legume sangat tidak umum. Namun, untuk petani Indonesia penggunaan N menjadi satu “budaya”. Permasalahan muncul jika pemberian hara N berlebihan pada tanaman kedelai tanpa diimbangi dengan sistem pengelolaan tanaman secara tepat agar aman dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Pemberian N yang tinggi mendukung tingkat kerapatan B. tabaci dan kelimpahan B. tabaci memiliki korelasi positif dengan kandungan N pada tanaman. Tanaman kedelai sebagian besar dibudidayakan di lahan kering yang mempunyai kandungan bahan organik rendah, kondisi tersebut akibat dari pemupukan anorganik secara terus – menerus dan berlebihan, yang merusak lingkungan juga meningkatkan populasi hama dan mengurangi keuntungan usaha tani. penggunaan bahan organik dan sisa – sisa tanaman budidaya dapat meningkatkan perkembangan serangga netral, serangga pemakan bangkai (scavenger) dan serangga pemakan sisa bahan organik (detritus) yang masuk ke dalam rantai makanan predator hama B. tabaci. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh masing – masing pemupukan N dan pupuk kandang serta interaksinya terhadap populasi B. tabaci dan hasil tanaman kedelai. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah pupuk urea 100 kg ha-1 yang ditambahkan pupuk kandang 20 ton ha-1 dapat menekan populasi B. tabaci dan meningkatkan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di kebun UPT Pengembangan Benih Palawija, Singosari Malang selama bulan Mei sampai Agustus 2017. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, papan label, kuas gambar, kertas label, kaca pembesar, ajir, botol plastik 1,5 liter, meteran, fial film, kamera digital, pinset, spidol permanen, yellow sticky trap, sprayer, nampan, handcounter. Bahan yang digunakan selama penelitian adalah benih tanaman kedelai varietas Gema, pupuk Urea (46% N), pupuk SP-36 (36% P2O5) dan pupuk KCl (60% K2O). Penelitian ini menggunakan Rancangan acak Kelompok Faktorial (RAKF), terdiri dari 2 faktor yang diulang 3 kali, factor 1, yaitu: N0 = Tanpa pupuk N, N1 = Pupuk N 50 kg ha-1, N2 = Pupuk N 100 kg ha-1 dan N3 = Pupuk N 150 kg ha-1. Sedangkan faktor 2, yaitu : B0 = Tanpa pupuk kandang dan B1 = Pupuk kandang 20 ton ha-1. Pengamatan dilakukan pada 14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 HST, 42 HST, 49 HST, 56 HST dan 63 HST. Parameter panen pada 73 HST. Data pengamatan yang dperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Dari hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian pupuk N dan pupuk kandang pada dosis yang tepat dapat menekan populasi B. tabaci. Kelebihan pupuk N memicu peningkatan populasi B. tabaci dan menurunkan produksi kedelai.