Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor Produksi Pertanian Pada Usahatani Tembakau (Studi Kasus Di Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan)

Main Author: Lutfi, Moh.
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11232/
Daftar Isi:
  • Tembakau merupakan komoditas penting di Indonesia. Peran tembakau dan industri hasil tembakau dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat adalah penerimaan negara dalam bentuk cukai dan devisa, penyediaan lapangan kerja, sebagai sumber pendapatan petani, buruh, dan pedagang, serta pendapatan daerah. Penerimaan negara dari cukai hasil tembakau mengalami peningkatan secara signifikan yaitu dari Rp 49,9 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 135,9 miliar pada tahun 2015. Kegiatan on farm komoditas tembakau mampu menyerap tenaga kerja sebesar 21 juta jiwa, sedangkan di kegiatan off farm sebesar 7,4 juta jiwa. Salah satu provinsi penghasil penghasil tembakau terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Penelitian dilakukan di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur. Desa Polagan merupakan desa yang cukup berpotensi untuk mengembangkan usahatani tembakau dilihat dari keadaan geografisnya yang kering dan cocok untuk tanaman tembakau serta memiliki luasan lahan terbesar di Kecamatan Galis, namun dari sisi produktifitas usahatani tembakau di daerah tersebut masih tergolong rendah dibanding desa lain yang ada di Kecamatan Galis. Agar tercipta suatu usahatani yang optimal diperlukan adanya penggunaan faktor produksi yang tepat sehingga tercipta usahatani yang efisien. Melihat keadaan tersebut, maka sangat dimungkinkan bahwa penggunaan faktor produksi di daerah tersebut belum efisien. Sehingga tujuan penulisan skripsi ini adalah : (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tembakau di daerah penelitian. (2) Menganalisis tingkat efisiensi teknis penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani tembakau di daerah penelitian. (3) Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknis usahatani tembakau di daerah penelitian. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Desa Polagan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani mengenai jumlah produksi dan faktor produksi yang digunakan dalam berusahatani tembakau. Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga terkait seperti kantor desa, kantor kecamatan, dan lembaga terkait lainnya. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Kemudian dengan menggunakan rumus slovin diperoleh sebanyak 42 orang yang akan digunakan sebagai sampel. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah fungsi produksi cobb-douglas untuk menjawab tujuan pertama, fungsi produksi stochastic frontier untuk menjawab tujuan kedua. Kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi berganda untuk menjawab tujuan ketiga. Variabel faktor produksi yang digunakan pada penelitian adalah luas lahan, bibit, pupuk organik, pupuk kimia, dan tenaga kerja. Sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis menggunakan faktor umur, pendidikan formal, jumlah anggota keluarga dan pengalaman berusahatani. ii Berdasakan hasil analisis yang telah dilakukan, maka hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu (1) Faktor-faktor produksi yang berpengaruh positif nyata terhadap produksi usahatani tembakau di daerah penelitian adalah luas lahan, pupuk organik dan pupuk kimia. Faktor produksi bibit dan tenaga kerja dalam analisis ini tidak tampak pengaruhnya. (2) Tingkat efisiensi teknis yang dicapai petani tembakau di Desa Polagan memiliki rata-rata sebesar 0,78, artinya rata-rata petani mampu mencapai 78% dari produksi tembakau potensialnya. Tingkat efisiensi teknis minimum yang dicapai petani sebesar 0,43 dan tingkat efisiensi maksimum yang dicapai petani sebesar 0,93. (3) Variabel umur dan pengalaman berusahatani berpengaruh positif nyata terhadap tingkat efisiensi teknis yang dicapai petani di daerah penelitian. Sedangkan variabel pendidikan formal dan jumlah anggota keluarga tidak tampak pengaruhnya dalam analisis ini karena data antar responden tidak bervariasi. Berdasakan hasil dan kesimpulan penelitian, beberapa hal yang dapat disarankan adalah : (1) Untuk meningkatkan produksi tembakau di daerah penelitian selain dengan menambah luas areal lahan, juga dapat melalui intensifikasi, yaitu dengan cara menambahkan input produksi seperti penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia. Disamping itu, perlu adanya penelitian dengan menggunakan sampel responden yang lebih banyak sehingga diperoleh jawaban pengaruh terhadap variabel bibit dan tenaga kerja. (2) Pada penelitian selanjutnya, perlu diteliti faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis yang belum disertakan dalam penelitian ini, seperti status kepemilikan lahan dan keaktifan dalam mengikuti penyuluhan.