Respon Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Pemberian Tiga Macam Bahan Organik
Main Author: | Nurjanah, Risda Yunita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11230/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia sebagai sumber protein nabati yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran akan kebutuhan protein berakibat pada meningkatnya kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun. Rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahunnya sebanyak ± 2,2 juta ton biji kering, akan tetapi kemampuan produksi dalam negeri misalnya pada tahun 2015 menurut Badan Pusat Statistik (2016), hanya sebesar 963.183 ton biji kering sehingga sisanya dipenuhi dari impor. Untuk menghadapi masalah tersebut, dalam penelitian ini digunakan tiga macam bahan organik meliputi biochar brangkasan kedelai, kompos sampah kota dan pupuk organik cair (POC) Nasa untuk meningkatkan hasil kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh aplikasi biochar brangkasan kedelai, kompos sampah kota dan pupuk organik cair Nasa terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perlakuan terbaik terhadap aplikasi tiga macam bahan organik pada pertumbuhan dan hasil kedelai. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu pemberian tifa macam bahan organik dikombinasikan dapat memperikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai daripada perlakuan tanpa kombinasi. Penelitian dilaksanakan di UPT Pengembangan Benih Palawija yang berlokasi di Singosari, Malang pada bulan Juni sampai September 2017. Alat yang digunakan yaitu cangkul, tugal, papan nama, karung, tali rafia, timbangan digital, penggaris, kertas buram, kamera digital, plastik, LAM, timbangan dan gembor. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Anjasmoro, biochar brangkasan kedelai, kompos sampah kota, pupuk organik cair Nasa, Urea 25 kg/ha, SP36 50 kg/ha, KCl 37,5 kg/ha, air, herbisida, insektisida dan fungisida. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 8 perlakuan yaitu : P0 = kontrol, P1 = biochar 12 ton/ha, P2 = kompos 5 ton/ha, P3 = POC Nasa konsentrasi 40 cc/aplikasi, P4 = biochar 6 ton/ha + kompos 2,5 ton/ha, P5 = biochar 6 ton/ha + POC Nasa konsentrasi 20 cc/aplikasi, P6 = kompos 2,5 ton/ha + POC Nasa konsentrasi 20 cc/aplikasi dan P7 = biochar 4 ton/ha + kompos 1,7 ton/ha + POC Nasa konsentrasi 13cc/aplikasi. Setiap perlakuan diulang 4 kali dan terdapat 60 tanaman pada setiap petak perlakuan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bintil akar efektif, jumlah buku subur per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot 100 butir, panjang akar dan distribusi akar dan hasil panen per hektar. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. ii Berdasarkan hasil penelitian, pemberian tiga macam bahan organik yang diaplikasikan dengan atau tanpa dikombinasikan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan parameter hasil antara lain jumlah buku subur dan bobot 100 butir. Kemudian, pemberian tiga macam bahan organik yang diaplikasikan dengan atau tanpa dikombinasikan memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah bintil akar efektif, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman dan hasil panen per hektar. P3 (POC Nasa konsentrasi 40 cc/aplikasi) dan P5 (biochar 6 ton / ha + POC Nasa konsentrasi 20 cc/aplikasi) merupakan perlakuan yang memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya