Daftar Isi:
  • Penanganan pasca panen padi merupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi. Konstribusi penanganan pasca panen terhadap peningkatan produksi padi dapat tercermin dari penurunan kehilangan hasil dan tercapainya mutu gabah / beras sesuai persyaratan mutu. Dalam penanganan pasca panen padi, salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan pasca panen yang baik sehingga mengakibatkan masih tingginya kehilangan hasil dan rendahnya mutu gabah/beras. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang baik agar dapat menekan kehilangan hasil dan mempertahankan mutu hasil gabah/ beras. Mesin Combine Harvester rancangan tim LSSR merupakan mesin yang baru dirancang. Mesin hasil rancangan masih mempunyai banyak kendala pada proses operasinya. Hasil dari pengamatan visual dan perhitungan ulang diperlukan untuk penyempurnaan kinerja mesin. Identifikasi serta telaah permasalahan yang menghambat proses pemanenan yang dilakukan mesin Combine Harvester telah dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan telaah pada beberapa bagian dari mesin. Permasalahan lebar kerja mesin Combine Harvester, yakni lebar roda (1,7m) melebihi lebar pemotongan (1,375m). Lebar roda yang melebihi lebar pemotongan merusak tanaman padi yang belum terpotong akibat terlindas oleh roda. Sistem pengaturan tinggi rendah bucket masih menggunakan sistem manual dimana operator secara manual memutar dongkrak yang berada pada bawah bucket untuk menaikkan dan menurunkan bucket. Sehingga untuk mengontrol ketinggian bucket pada saat proses pemotongan masih sulit dan memakan waktu. Hal ini bisa menyebabkan tinggi malai yang dipotong tidak sesuai dengan yang dianjurkan yakni 5 cm dibawah pangkal malai. Perbaikan pada konstruksi pada jalan masuknya bahan dari auger menuju conveyor masih perlu dilakukan. Alur aliran bahan dari dari auger menuju conveyor masih terdapat cekungan dan gundukan. Profil ini menyebabkan bahan terkumpul dan mengendap di tengah auger dimana yang seharusnya terlempar menuju conveyor. Dari analisis perbandingan konstruksi alat dengan produk lain seharusnya tidak terdapat cekungan maupun gundukan yang bisa menghambat distribusi bahan menuju conveyor.