Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Tahap Pre Nursery

Main Author: Pasaribu, Azka Ilafi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11229/
Daftar Isi:
  • Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah salah satu tanaman perkebunan yang saat ini sedang berkembang di beberapa wilayah Indonesia. Semakin banyaknya pembukaan lahan dan perkebunan kelapa sawit menyebabkan tanah yang subur sulit didapatkan dan kebutuhan bibit kelapa sawit juga terus meningkat, hal tersebut disebabkan oleh penggunaan lahan secara terus menerus sehingga tanah akan mengalami stress dan ketersediaan tanah subur semakin berkurang. Semakin berkurangnya ketersediaan tanah subur perlu dipertimbangkan kembali untuk mencari media tanam alternatif pada pembibitan kelapa sawit. Pengganti media tanam alternatif sebaiknya mudah didapat, harga yang terjangkau, dan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan morfologi dan proses fisiologi bibit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan media tanam alternatif terbaik selain tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tahap pre-nursery. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah media tanam dengan penambahan kompos dan arang sekam pada tanah dapat digunakan sebagai media tanaman alternatif yang sama dengan media tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit tahap pre-nursery. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2017 berlokasi di lahan pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ketinggian tempat ±460 mdpl, daerah ini memiliki suhu minimum 20oC dan maksimum 28oC. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, polybag, gembor, meteran, penggaris, paranet, gelas ukur, jangka sorong, ember, plang nama, alat tulis, tali rafia, bambu, amplop, oven, timbangan analitik dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan bibit kelapa sawit Varietas Tenera, tanah, arang sekam, kompos, pupuk Urea, pupuk NPK dan air. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan komposisi media tanam, yaitu tanah 100% (P1), kompos 100% (P2), arang sekam 100% (P3), tanah + kompos 50% : 50% (P4), tanah + arang sekam 50% : 50% (P5), kompos + arang sekam 50% : 50% (P6), tanah + kompos + arang sekam 50% : 25% : 25% (P7), tanah + kompos + arang sekam 25% : 25% : 50% (P8), tanah + kompos + arang sekam 25% ; 50% : 25% (P9), yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 petak lahan. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari pengamatan non dekstruktif dan dekstruktif. Parameter non dekstruktif meliputi tinggi tanaman dan diameter batang, sedangkan parameter dekstruktif meliputi panjang akar, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot kering tanaman, dan bobot basah tanaman. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa ragam atau uji F dengan taraf 5%. Hasil Pengujian terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil Penelitian menunjukkan komposisi media tanam memberikan pengaruh nyata sama dengan tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit. Perlakuan komposisi media tanam berpengaruh terhadap panjang tanaman, ix diameter batang, panjang akar, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Perlakuan media tanam P2 (kompos 100%) memberikan hasil panjang tanaman, diameter batang, dan panjang akar tertinggi. Perlakuan P9 (tanah 25% : kompos 50% : arang sekam 25%) memberikan hasil bobot basah tanaman tertinggi. Perlakuan P2 (kompos 100%) dan P9 (tanah 25% : kompos 50% : arang sekam 25%) memberikan hasil bobot kering tanaman tertinggi.