Prinsip Restorative Justice Dalam Proses Penyidikan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan (Studi Di Polres Kabupaten Malang)

Main Author: Rahmawati, AnisaPasha
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/112211/1/bab_1-5_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/112211/2/cover_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/112211/3/daftar_isi_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/112211/
ctrlnum 112211
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/112211/</relation><title>Prinsip Restorative Justice Dalam Proses Penyidikan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan (Studi Di Polres Kabupaten Malang),</title><creator>Rahmawati, AnisaPasha</creator><subject>340 Law</subject><description>Penulisan Skripsi ini dilatar belakangi karena adanya hal baru dalam Undang-Undang 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak mengenai diversi dan restorative justice. Pelaksanaan diversi harus berdasarkan pendekatan prinsip restorative justice. Permasalahan dari skripsi ini adalah 1) apa urgensi penerapan prinsip restorative justice dalam proses penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan 2) upaya penyidik menerapkan prinsip restorative justice dalam proses penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan. Metode Penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan metode yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan studi kepustakaan, kemudian seluruh data yang ada dianalisis dengan menggunakan metode analisis data deksriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh jawaban bahwa urgensi penerapan prinsip restorative justice dalam proses penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan adalah menjauhkan anak dari jalur hukum, membentuk suatu rasa keadilan pada kedua belah pihak, melindungi tumbuh kembang dan masa depan anak yang menjadi korban, membentuk rasa tanggung jawab kepada anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan, dan melindungi hak-hak anak dan upaya penyidik menerapkan prinsip restorative justice dalam proses penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan adalah Penyidik membedakan penerapan prinsip restorative justice dengan diversi. Menurut penyidik restorative justice bukan merupakan asas dasar diversi seperti yang dijelaskan dalam pasal 8 ayat 1 UU SPPA. Bagi penyidik restorative justice berdiri sendiri. Restorative justice dilaksanakan apabila diversi gagal dan dalam restorative justice tidak ada SP3 dan BAP, jadi kasus dihentikan dengan dasar adanya pernyataan damai sehingga tidak ada penetapan pengadilan. Penerapan prinsip restorative justice penyidik mengalami beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Adanya upaya penyidik menangani faktor internal dan faktor eksternal. Menyikapi fakta-fakta tersebut diatas maka penyidik lebih banyak mengikuti workshop dan pelatihan mengenai implementasi Undang-Undang 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, agar dapat lebih baik lagi dalam menerapkan upaya diversi dengan berlandaskan asas restorative justice.</description><date>2015-03-27</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/112211/1/bab_1-5_pdf.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/112211/2/cover_pdf.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/112211/3/daftar_isi_pdf.pdf</identifier><identifier> Rahmawati, AnisaPasha (2015) Prinsip Restorative Justice Dalam Proses Penyidikan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan (Studi Di Polres Kabupaten Malang),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FH/2015/191/051505296</relation><recordID>112211</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Rahmawati, AnisaPasha
title Prinsip Restorative Justice Dalam Proses Penyidikan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan (Studi Di Polres Kabupaten Malang)
publishDate 2015
topic 340 Law
url http://repository.ub.ac.id/112211/1/bab_1-5_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/112211/2/cover_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/112211/3/daftar_isi_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/112211/
contents Penulisan Skripsi ini dilatar belakangi karena adanya hal baru dalam Undang-Undang 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak mengenai diversi dan restorative justice. Pelaksanaan diversi harus berdasarkan pendekatan prinsip restorative justice. Permasalahan dari skripsi ini adalah 1) apa urgensi penerapan prinsip restorative justice dalam proses penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan 2) upaya penyidik menerapkan prinsip restorative justice dalam proses penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan. Metode Penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan metode yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan studi kepustakaan, kemudian seluruh data yang ada dianalisis dengan menggunakan metode analisis data deksriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh jawaban bahwa urgensi penerapan prinsip restorative justice dalam proses penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan adalah menjauhkan anak dari jalur hukum, membentuk suatu rasa keadilan pada kedua belah pihak, melindungi tumbuh kembang dan masa depan anak yang menjadi korban, membentuk rasa tanggung jawab kepada anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan, dan melindungi hak-hak anak dan upaya penyidik menerapkan prinsip restorative justice dalam proses penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana persetubuhan adalah Penyidik membedakan penerapan prinsip restorative justice dengan diversi. Menurut penyidik restorative justice bukan merupakan asas dasar diversi seperti yang dijelaskan dalam pasal 8 ayat 1 UU SPPA. Bagi penyidik restorative justice berdiri sendiri. Restorative justice dilaksanakan apabila diversi gagal dan dalam restorative justice tidak ada SP3 dan BAP, jadi kasus dihentikan dengan dasar adanya pernyataan damai sehingga tidak ada penetapan pengadilan. Penerapan prinsip restorative justice penyidik mengalami beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Adanya upaya penyidik menangani faktor internal dan faktor eksternal. Menyikapi fakta-fakta tersebut diatas maka penyidik lebih banyak mengikuti workshop dan pelatihan mengenai implementasi Undang-Undang 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, agar dapat lebih baik lagi dalam menerapkan upaya diversi dengan berlandaskan asas restorative justice.
id IOS4666.112211
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-19T08:32:04Z
last_indexed 2021-10-28T07:02:27Z
recordtype dc
_version_ 1751455507823984640
score 17.538404