Pendugaan potensi ikan kembung (Rastrelliger spp.) di perairan Teluk Lampung Bandar Lampung Provinsi Lampung
Daftar Isi:
- Ikan kembung (Rastraliger spp) merupakan komoditi yang mempunyai ekonomi tinggi di perairan Teluk Lampung. Ikan kembung banyak diburu oleh nelayan skala kecil maupun skala menengah. Beberapa tahun kebelakang ikan kembung mengalami penurunan hasil tangkapan. Tingkat eksploitasi penangkapan ikan yang kurang baik dan semakin tingginya penangkapan akan menyebabkan potensi sumberdaya ikan berkurang. Indikasi ini terlihat di Pusat Pendaratan Ikan PPP Lempasing yang mempunyai produktifitas tinggi, yaitu mengecilnya ukuran hasil tangkapan ikan. Kondisi ini menunjukan bahwa sumberdaya ikan sudah mengalami tekanan dan perlu dilakukan pembatasan usaha penangkapan. Sebagai hasil tangkapan yang dominan di wilayah teluk lampung, potensi dan tingkat pemanfaatan ikan kembung tersebut perlu diketahui guna pertimbangan dalam penentuan kebijakan bagi pemerintah. Sehingga, perlu adanya penangan khusus untuk menciptakan sumberdaya ikan yang berimbang lestari. Dan agar tidak terjadi lebih tangkap (overfishing). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi cadangan dan tangkapan lestari serta jumlah tangkapan yang di perbolehkan. Untuk mengetahui jumlah alat tangkap yang berimbang lestari (fMSY). Mengetahui potensi cadangan ikan kembung tahun 2013.Untuk menduga tingkat dan status pemanfaatan sumberdaya ikan kembung di perairan Teluk Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa observasi kondisi peraiaran dan wawancara. Data sekunder yang digunakan adalah data dinas perikanan provinsi lampung,untuk parameter yang digunakan adalah data-data jumlah produksi (catch) ikan kembung dalam satuan ton, dan umlah alat tangkap (effort) diolah dengan mengkonversi alat tangkap terlebih dahulu untuk mengetahui standarisasi alat tangkap yang sesuai dengan alat tangkap yang menangkap ikan kembung, setelah itu dihitung dengan model scheafer(1959), Fox(1970) dan Walter-hilbor (1976). Berdasarkan hasil perhitungan Relatif Fishing Power (RFP) atau kemampuan relative penangkapan menunjukan nilai RFP tertinggi pertama adalah purse seine. Alat tangkap yang mempunyai nilai RFP = 1 digunakan sebagai alat tangkap standar, dalam hal ini alat tangkap Purse Seine, sehingga di hitung satu alat tangkap standar. Analisis hasil dari ketiga model di dapat anatar lain Potensi lestari (MSY) ikan kembung di perairan Teluk Lampung adalah sebesar 4.792,85 ton/tahun serta jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) adalah sebesar 3834,28 ton. Jumlah alat tangkap yang berimbang lestari (fMSY) di perairan Teluk Lampung adalah sebesar 147.954 trip/tahun dan (fJTB) adalah sebesar 69.785 trip/tahun.Potensi cadangan (Be) Ikan Kembung yang ada di perairan Teluk Lampung Sebesar 7.794,69 ton/tahun. Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan kembung di perairan Teluk Lampung menggunakan pendekatan MSY menjukkan bahwa tingkat pemanfaatanya sebesar 88 (%) dapat diartikan bahwa kondisi perairan yang di Teluk Lampung tergolong (full Exploited). Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan kembung di perairan Teluk Lampung menggunakan pendekatan JTB menjukkan bahwa tingkat pemanfaatanya sebesar 110 (%) dapat diartikan bahwa kondisi perairan yang di Teluk Lampung tergolong ( Over Exploited).