Optimasi Volume Pelarut Etanol Dan Lama Ekstraksi Jerami Padi Hasil Biodegradasi Jamur Serpula lacrymans Terhadap Kadar Vanilin
Main Author: | Afiq, Ahmad Akbar Haidar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11159/ |
Daftar Isi:
- Limbah jerami padi memiliki jumlah yang cukup besar yaitu sekitar 50,19 juta ton tahun 2016. Jerami padi mengandung lignoselulosa yang terdiri dari 32,1% selulosa, 24% hemiselulosa, dan 18% lignin. Lignin sendiri mengandung sejumlah komponen fenolik terutama ferulic, p-coumaric, syringic, vanillic, dan p-hydroxybenzoic yang dapat diturunkan menjadi senyawa aromatik seperti BTX (benzene, toluene, dan xylene), fenol, dan vanilin. Proses degradasi lignin menjadi senyawa-senyawa tersebut dilakukan menggunakan mikroorganisme salah satunya jamur pelapuk coklat yaitu Serpula lacrymans. Hasil degradasi yang diamati berupa total gula reduksi (TGR), total soluble phenol (TSP), pH, dan susut berat kering. Proses selanjutnya berupa optimasi proses ekstraksi menggunakan metode response surface method (RSM) terdiri dari dua faktor yaitu volume pelarut etanol dan lama ekstraksi. Respon berupa kadar vanilin dan kandungan vanilin. Hasil solusi optimal akan diidentifikasi senyawa vanilin menggunakan LC-ESI-MS/MS. Hasil uji parameter proses degradasi menunjukkan nilai rata-rata tertinggi adalah lama inkubasi 21 hari. Hasil optimal proses ini berupa volume pelarut sebesar 40,28 ml dan lama ekstraksi 249,11 menit untuk kedua respon. Kadar vanilin yang diperoleh sekitar 6,20% dan yield vanilin sekitar 2,59 μg/g dengan desirability 0,839 atau 83,9%. Identifikasi senyawa vanilin dengan LC-ESI-MS/MS didapatkan waktu retensi 2,53 menit namun tidak dapat diukur karena jumlahnya terlalu kecil