Studi Keamanan Pangan Sempol Jajanan Anak Sekolah Dasar di Kota Malang (Kajian Bahan Tambahan Pangan Boraks, Total Mikroba, dan Salmonella sp)

Main Author: Herdian, Meidina Widya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11116/
Daftar Isi:
  • Kota Malang adalah sebuah kota di provinsi Jawa Timur, yang terdiri dari 5 kecamatan (Kedungkandang, Klojen, Blimbing, Lowokwaru, dan Sukun). Pada tahun 2017 awal, kota Malang memiliki jumlah penduduk mencapai 895.922 jiwa, dengan jumlah anak usia sekolah sebanyak 137.695 jiwa. Anak usia sekolah merupakan salah satu investasi bagi bangsa, dimana masa depan bangsa ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Salah satu upaya peningkatan kualitas hidup adalah memperhatikan kualitas pangan yang dikonsumsi memiliki jaminan bahwa pangan tersebut mempunyai tingkat keamanan yang tinggi (food safety,) sehingga bebas dari serangan penyakit yang berasal dari pangan tersebut. Salah satu jajanan yang digemari anak usia sekolah adalah Sempol. Sempol merupakan produk olahan ayam dengan campuran tepung dan bumbu, yang memliki bentuk seperti tempura. Tujuan penelitian ini adalah studi keamanan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) pada sempol yang beredar di area Sekolah Dasar di Kota Malang, meliputi uji kandungan borak dan uji mikrobiologi (total mikroba dan Salmonella). Hasil penelitian ini dibandingkan dengan standar yang ditetapkan di Indonesia yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan dan SNI 3818-2014 tentang bakso daging. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan 16 sampel yang diambil secara acak (random sampling). Uji borak dilakukan dengan menggunakan reagen Test Kit BMR dan uji mikrobiologi dilakukan dengan metode TPC (Total Plate Count) yang menggunakan media PCA (Plate Count Agar) pada uji total mikroba, sedangkan pada uji Salmonella menggunakan media SSA (Salmonella Shigella Agar). Hasil penelitian diperoleh bahwa satu sampel sempol (6,25%) di Klojen positif mengandung borak, dan tidak sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012. Sedangkan pada uji total mikroba, dua belas sampel sempol matang (75%) memiliki hasil melebihi SNI 3818-2014. Dan pada uji Salmonella, dua sampel sempol matang (25%) memiliki hasil positif mengandung Salmonella.