Pengaruh Imbangan Jantan Betina Dan Umur Induk Terhadap Konsumsi Pakan, Konversi Pakan Dan Produksi Telur Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: Astutik, Diyan Eka Puji
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11115/
Daftar Isi:
  • Burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) sebagai ternak unggas potensial serta populer di sektor peternakan saat ini. Pemeliharaan burung puyuh tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya yakni pemilihan bibit burung puyuh, pemeliharaan burung puyuh yang digunakan untuk memproduksi telur maupun daging maka dari itu diperlukan bibit ternak burung puyuh yang memiliki kualitas baik, yang terdiri dari jantan dan indukan burung puyuh yang siap berproduksi. Faktor pemeliharaan burung puyuh yang berupa penggunaan perbandingan jantan dan betina yang optimal dalam pemeliharaan dapat berdampak pada perfoma produksinya. Penelitian dilaksananakan di peternakan burung puyuh milik Bapak Syamsul Hadi di RT 18 RW 06 Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 2 Desember 2017. Tujuan dari x penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh imbangan jantan-betina burung puyuh yang berbeda serta umur induk burung puyuh yang berbeda terhadap konsumsi pakan, konversi pakan dan Hen Day Production. Hasil penelitian yang diharapkan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam memilih imbangan jantan-betina burung puyuh yang baik serta pemilihan umur induk yang mendukung untuk meningkatkan produktivitas burung puyuh. Materi penelitian adalah burung puyuh jenis jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 144 ekor dengan 24 pejantan umur 50 hari dengan KK bobot badan 4,9% dan 120 betina umur 42 hari sampai dengan 91 hari dengan KK bobot telur 2,91% serta umur 91 hari sampai dengan 141 hari dengan KK bobot telur 3,36%. Pakan yang diberikan yakni pakan komersial puyuh petelur berasal dari PT. Japfa Comfeed Indonesia. Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial (2x3). Faktor yang pertama adalah imbangan jantan-betina burung puyuh dan faktor kedua merupakan umur induk dengan pengulangan sebanyak 4 kali. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, konversi pakan dan Hen Day Production (HDP). Pengamatan dilakukan selama empat minggu dari awal produksi telur. Data dianalisis dengan statistik ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan berkisar (638,13-601.42 g/ekor), HDP berkisar antara (69,20-64,48 %) serta konversi pakan berkisar antara (3,09-3,51) sehingga imbangan jantan betina tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, HDP dan konversi pakan. Konsumsi pakan berkisar antara (619,59- xi 626,68 g/ekor) sehingga umur induk memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan serta hasil konversi pakan terendah pada umur induk B2 sebesar (2,79±0,08) dan tertinggi pada umur induk B1 sebesar (3,68±0,28). HDP yang tertinggi pada umur induk B2 sebesar (75,28±1,27 %) dan terendah pada umur induk B1 sebesar (58,78±1,48 %) sehingga umur induk meberikan perbedaan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konversi pakan dan HDP. Hasil dari konsumsi pakan berkisar antara (589,37-649,29) g/ekor, HDP berkisar antara (57,53-77,98%) dan konversi berkisar antara (2,54-3,94) sehingga interaksi imbangan jantan betina dengan umur induk memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi, HDP dan konversi pakan. Terdapat interaksi yang baik antara burung puyuh imbangan jantan-betina A1 dengan umur induk B2 dengan konsumsi pakan sebesar (649,29±41,16 g/ekor), konversi pakan sebesar (2,54±0,20) dan HDP sebesar (77,98 ± 4,91%). Disimpulkan bahwa imbangan jantan-betina memberikan hasil yang sama pada konsumsi pakan, HDP dan konversi pakan. Umur induk 92 sampai dengan 141 hari memberikan hasil terbaik terhadap konsumsi pakan, tingginya HDP dan rendahnya konversi pakan serta interaksi terbaik ditunjukkan pada imbangan jantan-betina 1:3 dengan umur induk 92 sampai dengan 141 hari Saran pada penelitian ini dalam perkawinan burung puyuh dapat digunakan imbangan jantan-betina 1:3 dengan umur induk 92 hari sampai dengan 141 hari.