Keragaman Dan Jarak Genetik 10 Aksesi Ciplukan (Physalis Sp.) Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Agronomi
Main Author: | Rukmi, Kirana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11112/ |
Daftar Isi:
- Tanaman ciplukan (Physalis sp.) merupakan tanaman tropis yang potensial dikembangkan di Indonesia. Di Indonesia tanaman ciplukan dibuktikan dengan berbagai nama daerah, seperti diJawa: ciciplukan; Madura: yoryoran; Sunda: cecendet; Bali: kopok-kopokan;Pontianak:lelutup;Minahasa:leletokan; Sumatra:daun boda;Sulawesi:leletokan; Maluku: lopunorat. Masyarakat di Indonesia sering menganggap tanaman ciplukan sebagai tanaman liar atau gulmayang dapat menurunkan hasil pada tanaman produksi,ciplukan sering dibasmi oleh masyarakat dan para petani sehingga tanaman ciplukan menjadi langka atau punah. Tanaman ciplukan memiliki banyak manfaat dan merupakan tanaman yang layak untuk dibudidayakansebagai bahanbakubiofarmaka sehingga tidak lagi dikenal sebagai tanaman liar oleh masyarakat. Salah satu dalam memanfaatkan plasma nutfah ialahdengan mengetahui keragaman dan jarak genetik berdasarkan karakter morfologi dan agronomi.Tujuan penelitian ini ialah mempelajari keragaman karakter morfologi dan agronomi pada 10 aksesi ciplukan. Mengukur jarak genetik 10 aksesi ciplukan berdasarkan karakter morfologi dan agronomi. Hipotesis penelitian ini ialah terdapat karakter morfologi dan agronomi yang mempunyai keragaman luas pada tanaman ciplukan. Aksesi ciplukan mempunyai jarak genetik yang bervariasi berdasarkan karakter morfologi dan agronomi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2017 yang bertempat di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: polybag, sprayer, cangkul, tugal, gembor, ajir bambu, tali raffia, timbangan analitik, jangka sorong, refractometer, kertas label, kalkulator, dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 10 aksesi ciplukan, 16/MDRGDR, 16/KBM, 16/MLG12LWK, 16/MDRDH, 16/MLGTPG5, 16/KDR1, 16/MLGJKT1, 16/OLSME, 16/INTBLD1, 16/INTBLD2, cocopeat, pupuk kompos, ZA, SP-36, dan KCL dandecis. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) perlakuan berupa 10 aksesi ciplukan pada satu aksesi ciplukan di tanam sebanyak 3 tanaman dengan tiga kali ulangan. Variabel pengamatan berdasarkan kualitatifterdiri daritipe pertumbuhan, bentuk daun, batas gerigi daun, letak tangkai daun, tipe tangkai bunga, rambut ruas, warna daun, warna utama buah, warna daging buah, warna biji, bentuk penampang melintangbuah dan bentuk penampang membujurbuah. Variabel pengamatan berdasarkan kuantitatif terdiri dari tinggi tanaman, lebar daun, panjang tangkai daun, panjang buah, diameter buah, jumlah buah pertanaman, bobot buah segar dengan kelopak, bobot buah pertanaman, jumlah biji perbuah, diameter bunga, padatan terlarut total (%Brix). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan perhitungan menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dengan pendekatan koefisien korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui kontribusi karakter terhadap keragaman maksimum. Analisis pengelompokanberdasarkan AgglomerativeHierarchichalClustering ii (AHC) dengan similiritas koefisien korelasi pearsondenganmetodeaglomerasi unweighted pair-group method average (UPGMA). Keragaman aksesi ciplukan berdasarkan PCA terhadap karakter morfologi dan agronomi dipengaruhi oleh 5 komponen utama dengan nilai keragaman kumulatif87,36%. Pada PC1 karakter yang berkontribusi terhadap keragaman ialah tipe pertumbuhan, bentuk daun, letaktangkaidaun, lebar daun, tinggi tanaman, diameter bunga, tipetangkaibunga, diameter buah, bobot buah segar dengan kelopak, padatan terlarut total (%Brix), rambut ruas, warna daun, dan bobot buah pertanaman. Pada PC2karakter yang berkontribusi terhadap keragaman ialahletak tangkai daun, panjangtangkaidaundan tipetangkaibunga. Pada PC3karakter yang berkontribusiterhadapkeragamanialahbatas gerigi daun, jumlahbuahpertanaman, panjangbuahdan warnautamabuahsaatpanen. Pada PC4karakter yang berkontribusiterhadapkeragamanialahpanjang tangkai daun, jumlahbuahpertanamandanwarnautamabuah. Pada PC5karakter yang berkontribusiterhadapkeragamanialahjumlah biji perbuah. Hasil jarak genetik berdasarkan karakter morfologi dan agronomi terbagi menjadi empat kelompok utama yang tersebarpada jarak genetik dengan koefisien 99%-100%.