Kualitas Mikrobiologi Masker Peel-Off Kefir Susu Kambing Dengan Penambahan Madu Kelengkeng (Dimocarpus Longan Lour.)

Main Author: Aeni, Zahratul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11100/
Daftar Isi:
  • Susu merupakan bahan pangan yang banyak digunakan sebagai produk pangan fungsional, salah satunya adalah susu kambing. Susu kambing memiliki karakteristik warna lebih putih, globula lemak susunya relatif kecil sehingga lebih mudah dicerna, dan mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, vitamin A, E, dan B kompleks yang tinggi. Kandungan nutrisi dalam susu kambing dapat ditingkatkan melalui pengolahan fermentasi, salah satunya dalah kefir. Kefir memiliki potensi untuk dijadikan produk perawatan wajah karena mengandung asam laktat, salah satu produk perawatan wajah yang berkembang di masyarakat adalah masker peel-off. Masker peel-off merupakan salah satu jenis sediaan masker yang praktis dan mudah digunakan. Kefir rentan terjadi kerusakan karena adanya aktifitas mikroorganisme didalamnya. Salah satu bahan yang sangat efektif untuk mencegah kerusakan susu dan menghambat pertumbuhan bakteri adalah madu, sudah dikenal dan dapat mengawetkan berbagai produk pangan karena mengandung antibakteri yang bersifat bakteriostatik.Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan madu kelengkeng terhadap kualitas viii mikrobiologi masker peel-off kefir susu kambing. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi tentang konsentrasi penambahan madu kelengkeng untuk produksi masker peel-off. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah masker peel-off kefir susu kambing dengan penambahan madu kelengkeng yang diolah di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan. Susu kambing diperoleh dari Bumiaji, Batu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah perbedaan konsentrasi penambahan madu kelengkeng secara berturut-turut sebesar 0%; 2,5%; 5%; 7,5% dan 10%. Variabel yang diamati adalah TPC (Total plate count), total BAL (Bakteri Asam Laktat) dan total yeast. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA), apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata maka, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh masing-masing perlakuan berbeda nyata (P<0,05) terhadap TPC dan total yeast. Memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada pengujian total BAL. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penambahan madu belum mampu meningkatkan kualitas mikrobiologi masker peel-off kefir. Perlakuan tanpa penambahan madu menunjukan perlakuan terbaik karena memiliki nilai TPC paling rendah yakni sebesar 2,4 x 106 cfu/g, BAL sebesar 2,5 x 106 cfu/g dan total yeast 5,2 x 105 cfu/g. Saran penelitian adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh kualitas karakterisktik mikrobiologi terhadap daya simpan masker peel-off kefir.