Pengaruh Perbedaan Waktu Penyeduhan dan Musik Klasik terhadap Emosi dan Persepsi Sensoris Teh Hijau Wonosari
Main Author: | Caharanis, Putri Dinar Georgiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11089/ |
Daftar Isi:
- Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun, tidak semua orang mengkonsumsi teh hijau, hal tersebut tersebut dikarenakan masih banyak yang belum memiliki kesadaran akan manfaat dari teh itu sendiri serta kebiasaan dari orang indonesia sendiri yang lebih sering mengkonsumsi teh hitam dibandingkan dengan teh hijau. Salah satu daerah penghasil teh hijau di provinsi Jawa Timur adalah Wonosari. Teh hijau memiliki keunggulan yaitu kandungan L-theanin yang memberikan efek relaksasi. Selain faktor internal yang dapat memberikan efek relaksasi, terdapat juga faktor eksternal yang dapat membantu dalam relaksasi yaitu musik. Musik itu sendiri selain memberikan efek relaksasi, dapat juga memberikan emosi positif serta persepsi sensori yang berbeda terhadap sesuatu yang dikonsumsi, salah satu jenisnya adalah musik klasik karya Mozart. Penelitian mengenai musik memberikan efek relaksasi dan emosi positif sudah pernah dilakukan, Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mendengarkan musik terhadap emosi dan persepsi sensori pada saat mengkonsumsi teh hijau. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan suhu penyeduhan 85 °C dan tiga waktu penyeduhan (1, 3, dan 5 menit), serta dua perlakuan pada pemberian musik yaitu sebelum mengkonsumsi teh hijau dan pada saat mengkonsumsi teh hijau. Selain itu, dilakukan pengukuran pH saliva, kadar tanin dan atribut sensori teh hijau menggunakan metode spektrum. Data dianalisa dengan menggunakan GLM (General Linear Model) jika berpengaruh nyata (p-value < 0,05) maka dilakukan Uji Lanjut menggunakan Uji Lanjut Fisher. Pengujian kimia yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji kadar tanin dan uji pH saliva. Hasil penelitian menunjukan bahwa lama waktu penyeduhan berpengaruh terhadap penilaian atribut sensori dari teh hijau yaitu penurunan rasa asam, serta peningkatan rasa pahit, aroma jasmine-like, aroma rosy-like, aroma green herb-like, aroma smoky, aroma floral, aroma tobacco, aroma dried straw, sensasi sepat (astringent), dan tooth-etch. Berbeda halnya pada atribut rasa manis, aroma fresh, aroma brown, dan aroma spinach lama waktu penyeduhan tidak berpengaruh nyata. Pada penilaian atribut teh hijau yang diinduksi musik menunjukkan hanya beberapa atribut yang berpengaruh nyata yaitu peningkatan rasa manis, rasa asam (lama penyeduhan 1 menit), aroma jasmine-like, aroma fresh, aroma floral, serta penurunan pada rasa pahit, rasa asam pada lama waktu seduh 3 menit dan 5 menit, sensasi sepat (astringent) dan tooth-etch. Berbeda dengan atribut yang menunjukkan hasil perpengaruh nyata, pada hasil dari pengujian pH saliva menunjukkan musik tidak berpengaruh nyata terhadap pH saliva . Berdasarkan hasil emosi, musik dapat memberikan emosi positif terhadap panelis yang mengkonsumsi teh hijau yang diperdengarkan musik. Pada pengujian kadar tanin dari waktu penyeduhan yang berbeda, menunjukka bahwa semakin lama teh direndam dalam air, maka semakin tinggi kadar tanin dalam air seduhan tersebut.