Pengaruh Pemberian Pasta Tempe Kedelai Terhadap Mortalitas Anakan Lebah Madu Apis Mellifera

Main Author: Noviyanti, Karina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11076/
Daftar Isi:
  • Polen sebagai sumber protein memiliki fungsi sangat penting bagi perkembangan koloni lebah madu. Ketersediaan dan kualitas polen sangat menentukan kondisi kesehatan koloni terutama bagi jumlah telur, perkembangan larva hingga mencapai dewasa dan produktivitas koloni. Pada musim paceklik yang berkepanjangan koloni lebah kesulitan dalam mendapatkan polen. Ketergantungan terhadap terbatasnya polen di alam menjadi kendala dalam pemeliharaan lebah madu. Pemberian pakan pengganti merupakan salah satu cara untuk mengatasi kekurangan sumber pakan alami. Pakan pengganti memiliki kandungan nutrisi yang baik dan persentase proteinnya cukup tinggi, salah satunya pasta tempe kedelai. Penelitian mengenai pengaruh subtitusi pasta tempe kedelai terhadap mortalitas anakan dilakukan di penggembalaan Ternak Lebah Madu CV. Kembang Joyo yang berada di Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto pada 10 Desember 2017 sampai 5 Januari 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pasta tempe kedelai sebagai pakan pengganti dan mendapatkan angka persentase pasta tempe kedelai yang terbaik sebagai bahan alternatif pengganti polen terhadap mortalitas anakan lebah madu Apis mellifera. Materi penelitian ini adalah koloni lebah Apis mellifera sebanyak 24 koloni dan pasta tempe kedelai. Metode penelitian adalah percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pemberian pakan pengganti adalah P0 = 0%, P1 = 5%, P2 = 10%, P3 = 15%, P4 = 20% dan P5 = 25%. Variabel yang diamati adalah luas sisiran anakan, jumlah anakan dan mortalitas anakan lebah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan masing-masing dengan pemberian pasta tempe kedelai pada pakan sebagai pakan pengganti hinggal level 25% pada pakan lebah tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap mortalitas anakan lebah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pakan pengganti yang diberikan aman digunakan sebagai pengganti polen alami karena tidak berdampak kepada kematian anakan dan pakan pengganti dengan level 5% merupakan pakan yang dianggap terbaik karena memiliki mortalitas anakan yang rendah. Saran untuk penelitian jenis tempe lainnya selain tempe kedelai dapat diujikan kembali dengan level yang berbeda untuk melihat respon yang dihasilkan. Perlu adanya penambahan bahan lain pada pakan pengganti untuk memperkaya kandungan nutrisinya dan lebah lebih tertarik untuk mengkonsumsi polen pengganti. Selain itu, koloni yang akan digunakan untuk penelitian harus diperhatikan populasi, kesehatan, kondisi lebah ratu dan lebah pekerja untuk menghindari penyakit (hama).