Keberhasilan Inseminasi Buatan (Ib) Menggunakan Semen Beku Dengan Pengencer Yang Berbeda Pada Sapi Persilangan Ongole
Main Author: | Alibi, Moh. Lutfi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11024/ |
Daftar Isi:
- Usaha untuk meningkatkan produksi sapi potong adalah dengan meningkatkan mutu genetik ternak melalui inseminasi buatan (IB). Semen beku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan IB. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang dimulai pada bulan September-Januari 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan IB menggunakan semen beku dengan penambahan pengencer CEP-2 + 10% Kuning telur + 0,6% Bovine Serum Albumin (BSA) pada Sapi Persilangan Ongole ditinjau dari parameter yang terdiri dari Non Return Rate (NRR) dan Conception Rate (CR) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan aplikasi IB menggunakan semen beku sapi PO dengan level 0,6% BSA ke arah program lanjutan bagi peternakan rakyat maupun pemerintah UPSUS SIWAB. Materi penelitian yang digunakan adalah 38 Sapi betina yang siap kawin/keadaan birahi. Sapi yang digunakan dikategorikan menjadi 19 ekor di inseminasi single dosis menggunakan semen beku dengan pengencer skim milk (P0) dan 19 ekor di inseminasi doble dosis menggunakan semen beku dengan pengencer CEP-2 pada level 0,6% BSA (P1) yang di lakukan prosesing di Lab Lapang Sumber Sekar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan (experimental method) dan wawancara. Data yang digunakan yaitu data primer (jumlah sapi, reproduksi ternak, umur ternak) dan data sekunder (identitas peternak, tanggal IB dan riwayat kesehatan ternak).Variabel yang diukur adalah Non Return Rate (NRR) dan Conception Rate (CR). Pengamatan NRR dilakukan pada hari ke-21, 42, 63. Pengamatan CR dapat dilakukan pada bulan ke-3 setelah dilakukan inseminasi. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan parameter keberhasilan IB dengan persentase NRR sebesar 94,73% pada hari ke-21, 94,73% pada hari ke-42 dan 89,47% pada hari ke-63 untuk P0. Sedangkan untuk P1 menunjukkan hasil 85% pada hari ke-21, 84,21% pada hari ke-42 dan 73,68% pada hari ke-63. Persentase CR pada P0 diketahui sebesar 84,21% dan P1 sebesar 68,42%. Keberhasilan IB menggunakan semen beku dengan pengencer CEP-2 + 10% kuning telur sudah memberikan hasil efisiensi reproduksi baik (persentase keberhasilan IB >60%). Nilai NRR43-63 pada perlakuan semen beku (P0) 89,40%, pada perlakuan semen beku Sapi PO 0,6% BSA (P1) 73,68%. Nilai CR pada perlakuan semen beku (P0) 84,21% dan semen beku 0,6% BSA (P1) 68,42%. Saran untuk penelitian ini, Semen beku dengan Pengencer CEP-2 belum bisa di aplikasikan dengan baik dan perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut pada kualitas semen beku dan bangsa sapi yang sama.