Kualitas Silase Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv.Mott) Dengan Penambahan Lactobacillus Plantarum Dan Molasses Pada Waktu Inkubasi Yang Berbeda
Main Author: | Wati, Wiwik Srilidiya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11015/ |
Daftar Isi:
- Populasi ternak ruminansia di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Usaha peternakan dalam keberhasilannya salah satunya ditentukan oleh pakan dan kualitasnya. Ketersediaan pakan yang terbatas akan menyebabkan produktivitas ternak juga rendah. Diperlukan sebuah solusi akan keterbatasan pakan hijauan pada saat musim kemarau, salah satunya yaitu dengan pembuatan teknologi awetan pakan, silase. Silase merupakan cara pengawetan dengan memanfaatkan kondisi anaerob dan disimpan dalam waktu tertentu di dalam wadah yang disebut silo. Salah satu jenis rumput yang potensial untuk dijadikan silase adalah rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott). Usaha untuk mempercepat fermentasi silase dapat dilakukan dengan penambahan aditif dan BAL (Lactobacillus plantarum). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengevaluasi karakteristik fisik (warna, tekstur dan aroma), nilai pH, dan kandungan nutrisi (BK, BO, PK, SK, LK) pada silase rumput odot dengan perbedaan lama waktu inkubasi serta diberi bahan aditif berupa molasses dan bakteri Lactobacillus plantarum. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu silase yang terbuat dari rumput odot, x molasses dan bakteri Lactobacillus plantarum. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Proporsi masing-masing perlakuan terdiri dari rumput odot + molasses 6% + bakteri Lactobacillus plantarum 0,6% dengan perbedaan waktu inkubasi masing-masing perlakuan yaitu P0 (0 hari), P1 (7 hari), P2 (14 hari), dan P3 (21 hari). Variable yang diamati yaitu kualitas fisik, nilai pH, kandungan nutrisi dan nilai fleigh. Data yang ada dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan jika ada perbedaan secara nyata maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil pengujian karakteristik fisik menunjukkan bahwa silase rumput odot memiliki warna hijau kecoklatan, aroma sedikit asam, tekstur sedikit keras dan tidak terdapat jamur. Waktu inkubasi yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pH silase yaitu P0 6,5 ± 0,10c , P1 4,10 ± 0,10a, P2 4,13 ± 0,05a, dan P3 4,30 ± 0,00b. Perbedaan waktu inkubasi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), dan protein kasar (PK), namun memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap serat kasar silase yaitu P0 23,94 ± 0,23b %, P1 23,74 ± 0,51a %, P2 23,23 ± 0,31a %, dan P3 22,90 ± 0,48a %. Waktu inkubasi yang berbeda juga memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar silase, yaitu P0 1,16 ± 0,11c %, P1 2,23 ± 0,14d %, P2 2,51 ± 0,21d %, dan P3 2,74 ± 0,13d %. Hasil perhitungan nilai fleigh juga memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) yaitu P0 -23,52 ± 0,45a %, P1 72,37 ± 3,68b %, P2 70,89 ± 2,07b %, dan P3 63,06 ± 0,46b %. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan terbaik yaitu P1 dengan waktu inkubasi 7 hari, ditinjau kualitas fisik (aroma, warna, tekstur) yang baik dan tidak berjamur, memiliki nilai pH yang rendah, penurunan xi kandungan nutrisi (BK, BO, PK, SK, LK) yang rendah, serta nilai fleigh yang tinggi. Disarankan untuk pembuatan silase rumput odot dapat menggunakan bahan aditif berupa molasses dan bakteri Lactobacillus plantarum dan dapat di inkubasi dalam waktu 7 hari.