Apakah Peningkatan Kandungan P Dan K Tanah Dapat Meningkatkan Produktifitas Jagung (Zea Mays L.) Dan Populasi Bakteri Pelarut Fosfat?

Main Author: Syabrina, Rizky Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11013/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan jagung di Indonesia terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan berkembangnya industri pengolahan. Fosfat dan kalium dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. Namun, ketersediaan unsur tersebut yang dapat diserap oleh tanaman cukup terbatas. Pemupukan dapat mengatasi permasalahan tersebut namun bila dilakukan secara berlebihan menyebabkan degradasi tanah yang dapat menurunkan mikroba tanah khususnya bakteri pelarut fosfat. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk anorganik terhadap peningkatan produktivitas jagung; (2) mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk anorganik terhadap popualsi bakteri pelarut fosfat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 – Februari 2018. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari sembilan perlakuan dan ulangan. Perlakuan menggunakan berbagai macam dosis pupuk. Pupuk yang digunakan yaitu urea, SP-36, KCL, PK 52-34 dan NPK dengan dosis; N0P0K0 :kontrol; N1P0K0: Urea 400 kg.ha-1; N1PK1: Urea 400 kg.ha-1 + PK 52-34 100 kg.ha-1; N1PK2: Urea 400 kg.ha-1 + PK 52-34 150 kg.ha-1; N1PK3: Urea 400 kg.ha-1 + PK52-34 kg.ha-1; N1PK4: Urea 400 kg.ha-1 + PK 52-34 250 kg.ha-1; N1P1K1: Urea 400 kg.ha-1 + SP-36 215 kg.ha-1 + KCL 80 kg.ha-1; N1P2K2: Urea 400 kg.ha-1 + SP-36 300 kg.ha-1 + KCL 110 kg.ha-1; N2P3K3: Urea 400 kg.ha-1 + NPK 300 kg.ha-1. Pengamatan meliputi variabel perakaran jagung, produktivitas jagung dan populasi total bakteri serta bakteri pelarut fosfat. Perakaran jagung diukur menggunakan metode gravimetri (grid) dan dihitung menggunakan rumus panjang akar (LRV. Lenght root volume) dan berat akar (DRV. Density root volume). Selain itu, populasi bakteri dilakukan dengan isolasi bakteri dari tanah dan melakukan pengenceran serta pencawanan pada pegenceran 106 dan 107 menggunakan metode cawan menggunakan nutrient agar dan pikovskaya agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan P dan K tanah secara nyata (P<0,01) meningkatkan produktivitas jagung. Produktivitas jagung tertinggi terdapat pada perlakuan N1PK4 (Urea 400 kg.ha-1 + PK 52-34 250 kg.ha-1) yaitu 11,53 ton.ha-1 dibanding dengan kontrol (N0P0K0) yaitu 6,8 ton.ha-1. Penambahan P dan K tanah tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap populasi total bakteri dan bakteri pelarut fosfat. Namun, menunjukkan peningkatan sebesar 0,51% dari perlakuan N0P0K0 (kontrol) dengan rerata populasi total bakteri tertinggi yakni pada perlakuan N1P1K1 (Urea 400 kg.ha-1 + SP-36 215 kg.ha-1 + KCL 80 kg.ha-1) dan N1PK4 (Urea 400 kg.ha-1 + PK 52-34 250 kg.ha-1) yaitu 192,6 dan 192,2 cfu.ml-1, sementara rerata populasi terendah terdapat pada perlakuan N0P0K0 (kontrol) yaitu 127,6 cfu.ml-1. Pada populasi bakteri pelarut fosfat tertinggi terdapat pada perlakuan N1PK4 (Urea 400 kg.ha-1 + PK 52-34 250 kg.ha-1) yaitu 87,13 cfu.ml-1 dengan kenaikan 2,86% dari rerata populasi perlakuan N0P0K0 (kontrol) yaitu 22,57 cfu.ml-1.