Pengujian Zat Anti Bakteri Dekok Daun Mimba (Azadirachta Indica A. Juss) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah

Main Author: Siregar, Ahmad Riza
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11000/
Daftar Isi:
  • Produksi susu sapi perah di indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan Negara-negara lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya produksi susu di Indonesia adalah penyakit. Dalam tatalaksana usaha peternakan sapi perah di beberapa Negara berkembang, mastitis merupakan masalah utama karena dapat menyebabakan penurunan produksi susu dalam jumlah yang besar. Mastitis adalah peradangan jaringan internal kelenjar ambing dengan berbagai penyebab dan derajat keparahan, lama penyakit serta akibat penyakit yang ditimbulkan sangat beragam. Mastitis terjadi karena adanya infeksi oleh mikroorganisme penyebab mastitis, salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan salah satu bakteri utama penyebab mastitis. Untuk mengatasi penyakit mastitis dibutuhkan antiseptik alami yang tidak memberikan pengaruh negatif. Daun viii mimba dapat digunakan sebagai antiseptik karena mengandung senyawa kimia yang dapat berperan sebagai zat antibakteri. Dari beberapa penelitian daun mimba diketahui mengandung senyawa golongan terpenoid, flavonoid, alkaloid, saponin, tannin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji daya hambat zat antibakteri daun mimba (Azadirachta indica A. juss) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri utama penyebab mastitis pada sapi perah. Penelitian ini dilaksanakan terhitung pada tanggal 20 september 2017 sampai dengan 21 desember 2017. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yaitu untuk pembuatan dekok daun mimba dilakukan di laboratorium ternak perah Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan untuk pembiakan bakteri Staphylococcus aureus dan pengujian daya hambat dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari konsentrasi dekok daun mimba 10% (P1), 15% (P2), 20% (P3), dan 25% (P4). Penelitian ini menggunakan metode cakram kertas untuk menguji daya hambat dekok daun mimba dengan mengukur luas zona hambat yang dihasilkan berupa zona terang yang berada pada bagian luar kertas cakram. Data yang didapat dianalisis menggunakan ANOVA dan di uji menggunakan Uji ix Jarak Berganda Duncan apabila terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hasil menunjukkan bahwa dekok daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus meskipun masih dalam kategori lemah. P4 (konsentrasi dekok 25%) memiliki nilai rataan zona hambat terbesar 2,898 mm. Berikut nilai rataan zona hambat berurutan dari P1(10%), P2(15%), dan P3(20%) yaitu 1,344 mm, 1,604 mm, dan 2,316 mm. diketahui juga bahwa semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin besar zona hambat yang dihasilkan. Dekok daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan konsentrasi lebih tinggi dan mengamati variabel lain seperti lama perebusan dan suhu perebusan sehingga diketahui kemampuan terbaik dekok daun mimba.