Daftar Isi:
  • Degradasi lingkungan terjadi dalam bentuk kerusakan dan penurunan cadangan sumberdaya alam, pencemaran, rusaknya lapisan pelindung (ozon) bumi, kenaikan suhu, perubahan iklim, musnahnya spesies tertentu, banjir dan berbagai bentuk perusakan lingkungan dengan segala akibatnya seperti halnya penangkapan ikan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan (Sahri, 2012). Kegiatan penangkapan yang tidak ramah lingkungan seperti halnya yang dilakukan oleh nelayan kompresor di Sendangbiru juga masih ada. Salah satu jenis ikan tangkapan nelayan kompresor yaitu selain lobster ada juga ikan karang lainnya. Penggunaan bahan kimia seperti potasium biasanya juga dipakai oleh nelayan kompresor untuk mempermudah menangkap target, ikan target akan terbius oleh zat kimia tersebut sehingga mudah untuk diambil. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2016 di Desa Tambakrejo (Sendangbiru) dan Instalasi Pelabuhan Perikanan (IPP) Pondok Dadap Malang Kabupaten Jawa Timur. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan faktor-faktor perilaku nelayan (perilaku illegal fishing, lingkungan, ekonomi, dan pengetahuan) yang menggunakan kompresor di Sendangbiru; 2) Mengetahui variabel mana yang paling dominan dari ke empat variabel (Perilaku illegal fishing, lingkungan, ekonomi, dan pengetahuan) terhadap perilaku nelayan kompresor Sendangbiru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung untuk memperoleh keteranganketerangan yang akurat dari responden yaitu nelayan, dengan Instrumen sebuah kuisoner. Data primer yang diperoleh akan diproses dan diolah dengan suatu analisis, yaitu dengan metode analisa likert dan sebelum dianalisis menggunakan likert terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui tingkat keakuratan dan ketepatan kuisoner yang disebar. Dalam perhitungan persentase pada variabel perilaku illegal fishing dapat disimpulkan bahwa persepsi nelayan kompresor terhadap kerusakan lingkungan perairan Sendangbiru dalam variabel perilaku illegal fishing adalah sebesar 56,4% dan dapat dikatakan cukup baik. Dikatakan cukup baik artinya pada dasarnya mereka (nelayan kompresor) cukup tahu dengan adanya peraturan dilarang mengguanakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan atau menggunakan metode penangkapan yang sifatnya merusak, seperti halnya merusak habitat di dasar laut sehingga akan berdampak pada keberlangsungan hidup biota-biota dasar laut tersebut. Terlepas dari itu semua, beberapa nelayan Sendangbiru realitanya masih ada yang menggunakan kompresor untuk membantu proses operasi penangkapa ikan di laut terutama ikan karang. Dalam perhitungan persentase pada variabel lingkungan dapat disimpulkan bahwa persepsi nelayan terhadap kerusakan lingkungan perairan Sendangbiru dalam variabel lingkungan adalah sebesar 64,4% dan dapat dikatakan baik. Dikatakan baik karena dilihat dari pernyataan hasil wawancara dan hasil kuisioner nelayan kompresor Sendangbiru sebetulnya sadar akan lingkungan, seperti halnya lingkungan perairan dan lingkungan masyarakat nelayan Sendangbiru. Lingkungan perairan Sendangbiru terutama sumber daya lautnya harus tetap dijaga kelestariannya yaitu dengan cara tidak mencemari (contoh; penggunaan potasium dalam penangkapan) atau menggunakan alat tangkap yang sifatnya bisa merusak. Selanjutnya yaitu lingkungan masyarakat Sendangbiru yang sebagian besar mata pencahariannya adalah nelayan tentu mereka akan berlomba dalam meningkatkan taraf hidup mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari perhitungan persentase pada variabel ekonomi dapat disimpulkan bahwa persepsi nelayan terhadap kerusakan lingkungan perairan Sendangbiru dalam variabel ekonomi adalah sebesar 62% dan dapat dikatakan baik. Dikatakan baik karena dilihat dari hasil kuisioner nelayang kompresor Sendangbiru menjawab bahwa mereka tetap aktif menjadi nelayan kompresor karena untuk biaya hidup sehari-hari. Operasi penangkapan ikan dasar/ karang yang dibantu dengan kompresor prosesnya lebih cepat dan hasil tangkapan yang didapat lebih bagus, sehingga hasil tangkapan nelayan kompresor harga jualnya cukup mahal. Dalam perhitungan persentase pada variabel pengetahuan dapat disimpulkan bahwa persepsi nelayan terhadap kerusakan lingkungan perairan Sendangbiru dalam variabel pengetahuan adalah sebesar 59,2% dan dapat dikatakan cukup baik. Dikatakan cukup baik artinya nelayan kompresor masih kurang begitu memperhatikan akan bahaya dalam proses penangkapan yang dilakukan oleh nelayan kompresor itu sendiri, dan juga kesehatan mereka dalam jangka panjang. Intensitas penggunaan kompresor yang terlalu sering untuk membantu bernafas pada saat menyelam (mencari ikan target) akan membahayakan kesehatan organ dalam terutama paru-paru. Secara umum jumlah skor antar variabel cenderung sama yaitu sekitar 20% dan yang paling besar didapatkan nilai 27% pada variabel lingkungan, ini menunjukkan variabel lingkungan paling berpengaruh karena lingkungan perairan terdapat biota laut yang melimpah (terutama seperti ikan-ikan demersal) akan menjadi target operasi penangkapan oleh nelayan kompresor setempat. Sehingga solusi pada variabel lingkungan lebih ditekankan seperti halnya menjaga kelestarian biota yang ada dilingkungan perairan Sendangbiru.