Pengaruh Konsentrasi Nutrisi Dan Inokulasi Agen Hayati Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tomat Cherry (Lycopersicum Esculentum Mill. Var. Cerasiforme) Sistem Hidroponik
Main Author: | Pahlevi, Rizqi Wahidah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10994/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan gizi di Indonesia semakin hari semakin bertambah sesuai dengan kenaikan jumlah penduduk, meningkatnya usia, taraf hidup yang lebih baik, dan kesadaran akan pentingnya gizi dalam makanan sehari-hari. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura (2015), produksi tomat mengalami fluktuasi pada setiap tahunnya. Pengembangan komoditas tomat mutlak perlu dilakukan, terlebih pada jenis tomat cherry. Namun, saat ini pengembangan pertanian banyak mengalami kendala seperti perubahan iklim yang tidak menentu. Upaya yang dapat dilakukan ialah dengan penerapan sistem budidaya yang efektif dan efisien melalui teknologi hidroponik. Pengelolaan nutrisi tanaman menjadi faktor kunci dalam keberhasilan teknik budidaya secara hidroponik. Pengelolaan nutrisi yang efektif dan efisien akan berdampak pada petumbuhan dan perkembangan, serta hasil dan kualitas tanaman. Pada teknik hidroponik, mutlak nutrisi harus disediakan mengingat media tidak mengandung unsur hara. Namun, seringkali nutrisi yang diberikan tidak dapat diserap dengan baik oleh tanaman sehingga diperlukan teknologi dalam mengefisiensi penggunaan nutrisi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Upaya yang dilakukan ialah pengaturan tingkat kepekatan nutrisi atau konsentrasi nutrisi dan inokulasi agen hayati, seperti Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA). Penelitian dilaksanakan di dalam Greenhouse Agrotechnopark Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Juli hingga Oktober 2017. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah reservoir kapasitas 160 liter, pompa air, pipa PVC ukuran 0,5 inch dan 1 inch, sambungan pipa PVC 0,5 dan 1 inch, NetafimTM 5mm straight stake dripper (2.0 lph), NetafimTM 5mm nipple adapter, polibag ukuran 30 x 35 cm dengan diameter 23 cm, papan percobaan, pH meter dan TDS/EC meter, Leaf Area Meter (LAM), hand refactrometer, timbangan digital, oven, gelas ukur 1000 ml, gawar, meteran, jangka sorong, nampan, dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih tomat cherry varietas Golden gem (Known You Seed), agen hayati (PGPR dan CMA) koleksi Laboratorium Penyakit Tanaman Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, media persemaian berupa rockwool, media tanam berupa campuran pasir halus, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 3:1:1, penurun pH, dan nutrisi hidroponik AB Mix. Metode percobaan yang digunakan dalam penelitian ialah Rancangan Acak Lengkap Pola Tersarang (Nested Design) yang terdiri dari dua faktor, yaitu konsentrasi nutrisi dan inokulasi agen hayati (PGPR dan CMA). Adapun percobaan tersebut didapatkan 12 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 8 polibag tanaman tomat cherry, sehingga total tomat cherry yang ditanam sebanyak 288 tanaman. Pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan pertumbuhan dan pengamatan hasil. Pengamatan pertumbuhan dilakukan dengan cara non destruktif dan pengamatan hasil dilakukan dengan cara destruktif dan pada saat tanaman dipanen. Pengamatan destruktif dilakukan sebelum fase vegetatif ii akhir atau sebelum pembentukan bunga dan pada saat panen, sedangkan non dekstruktif dimulai pada 14 HST dan diulang dengan interval waktu 2 minggu yaitu pada umur 14, 28, dan 42 HST. Parameter pertumbuhan non destruktif, meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah bunga, dan jumlah buah (g). Parameter pengamatan destruktif, meliputi luas daun (cm2), panjang akar (cm), dan berat kering tanaman (g), infeksi akar oleh mikoriza (%), kerapatan populasi bakteri (107CFU.g-1), dan kerapatan spora mikoriza (spora 20.g-1). Sedangkan parameter pengamatan hasil panen, meliputi berat kering tanamann (g), panjang akar (cm), Bobot buah saat panen (g), diameter buah (cm), kadar gula (obrix), total asam tertitrasi, dan serapan hara (N, P, dan K). Data hasil pengamatan di analisis menggunakan analisis ragam gabungan (ANOVA) dan apabila berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan konsentrasi nutrisi 100% dan inokulasi agen hayati mampu meningkatkan 4,57% tinggi tanaman, 4,03% jumlah bunga, 2,69% jumlah buah, 3,43% bobot buah, 2,15% diameter buah, 2,94% kadar gula, 2,02% total asam tertitrasi, 0,44% kerapatan populasi bakteri, 1,78% kerapatan spora CMA, dan 3,75% infeksi akar jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa inokulasi (kontrol). Pemberian konsentrasi nutrisi yang berbeda pada tanaman tomat cherry berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil (kualitas dan kuantitas) tomat cherry yang dihasilkan. Perlakuan konsentrasi nutrisi 100% sebagian besar meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Inokulasi agen hayati mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil, serta 3,17% serapan N, 3,34% P, dan 3,48% K jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa inokulasi (kontrol) pada tomat cherry