Pelaksanaan Pendampingan dan Pemulihan Kondisi Anak Jalanan yang Menjadi Korban Pedofilia oleh Lembaga Swadaya Masyarakat studi di LSM “SANTAI” dan LBH “ APIK NTB” Mataram

Main Author: SeptinaNurMaryani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/109918/
Daftar Isi:
  • Dalam skripsi ini penulis membahas tentang masalah Pelaksanaan Pendampingan Dan Pemulihan Kondisi Anak Jalanan Yang Menjadi Korban Pedofilia Oleh Lembaga Swadaya Masyarakat. Hal ini dilatarbelakangi dengan semakin tingginya jumlah anak jalanan sebagai akibat dari krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997. Pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada hak-hak anak Indonesia termasuk anak jalanan, tetapi adanya keterbatasan pemerintah menyebabkan jaminan tersebut tidak dapat terlaksana. Melihat kondisi tersebut, peranan masyarakat dalam memberikan perlindungan yang memadai terhadap kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembangnya anak sangat diperlukan. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui proses pendampingan dan pemulihan kondisi oleh LSM SANTAI dan LBH APIK NTB terhadap anak jalanan yang menjadi korban pedofilia dan mengetahui kendalakendala yang dihadapi oleh LSM SANTAI dan LBH APIK NTB dalam melakukan upaya pendampingan dan pemulihan kondisi anak jalanan yang menjadi korban pedofilia. Dalam upaya mengetahui Pelaksanaan Pendampingan Dan Pemulihan Kondisi Anak Jalanan Yang Menjadi Korban Pedofilia Oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, maka metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis sosiologis, mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dengan melihat fakta di masyarakat secara obyektif. Kemudian, seluruh data yang ada dianalisis secara deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa proses pendampingan dan pemulihan kondisi anak jalanan yang dilakukan oleh LSM SANTAI dan LBH APIK NTB adalah melakukan kegiatan advokasi, kampanye (pressure di media massa), melakukan kegiatan investigasi kasus, mendampingi korban dalam memberikan keterangan di kepolisian dan selama persidangan, melakukan pemantauan terhadap proses persidangan, memantau perkembangan kasus, melakukan kegiatan konseling, kunjungan ke rumah korban, penempatan korban di shelter (rumah aman) dan memberikan pengobatan gratis ke dokter spesialis. Kendala-kendala yang dihadapi oleh LSM SANTAI dan LBH APIK NTB adalah ketergantungan anak jalanan dan keluarga mereka terhadap pemberian dari pedofil, adanya anggapan masyarakat bahwa anak laki-laki tidak akan hamil sehingga tidak akan menimbulkan aib, tokoh masyarakat tidak memperdulikan korban, adanya pemberian perlakuan khusus kepada pelaku oleh aparat kepolisian, Jaksa Penuntut Umum tidak menggunakan UU Perlindungan Anak, korban dan kelurga korban terlalu berorientasi pada uang serta masyarakat yang cenderung menyalahkan korban atas peristiwa yang mereka alami.