Pengaruh Dosis Limbah Biogas Cair Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Varietas Bauji

Main Author: Belinda, Nia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10969/
Daftar Isi:
  • Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas unggulan yang dimanfaatkan umbinya. Bawang merah termasuk dalam kelompok rempah yang memiliki banyak manfaat. Sehingga perlu adanya kegiatan untuk meningkatkan produksi bawang merah. Cara meningkatkan produksi secara maksimal perlu adanya kegiatan budidaya yang intensif serta ramah lingkungan. Dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sistem budidaya bawang merah untuk meningkatkan produksi adalah memanfaatkan limbah biogas yang berasal dari kotoran hewan sebagai pupuk dan penggunaan jarak tanam. Namun pemberian pupuk organik tanpa pupuk anorganik belum memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman. Sehingga perlu pemanfaatan pupuk organik dan pupuk anorganik untuk melengkapi kecukupan unsur hara di dalam tanah yang diperlukan tanaman bawang merah. Percobaan dilaksanakan di lahan jagung yang terletak di desa Wringinsongo kecamatan Tumpang kabupaten Malang. Pada bulan Maret-Juni 2017. Alat yang digunakan dalam percobaan adalah gelas ukur dan timbangan analitik. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah benih bawang merah varietas Bauji yang berasal dari Nganjuk, limbah biogas cair dari kotoran sapi yang berasal dari peternakan sapi di desa Wringinsongo, pupuk NPK, ZA, SP-36, KCL dan air. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yaitu faktor pertama dosis limbah biogas cair dengan 3 taraf dan faktor kedua jarak tanam dengan 3 taraf. Terdapat 9 kombinasi perlakuan dosis limbah biogas cair 0 l/ha, 25000 l/ha dan 50000 l/ha. Serta perlakuan jarak tanam 15 x 20 cm, 20 x 20 cm dan 25 x 20 cm dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 27 petak percobaan. Pengamatan dilakukan secara destruktif, dilakukan pada 14 Hst, 28 Hst, 42 Hst dan 56 Hst. Data pengamatan yang diperoleh akan dianalisis dengan uji F pada taraf nyata 5%. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel 5% atau diperoleh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi pada pengamatan pertumbuhan tanaman antara lain parameter laju pertumbuhan tanaman dan indeks luas daun, selain itu terdapat interaksi pada komponen hasil pengamatan berat kering umbi dan hasil panen per hektar budidaya bawang merah. Perlakuan dosis biogas cair memberikan pengaruh yang berbeda pada setiap jarak tanam. Pada hasil panen per hektar dosis biogas cair 25000 l/ha menghasilkan umbi bawang merah tertinggi pada jarak tanam 15 x 20 cm dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pada populasi tertentu kebutuhan dosis biogas cair berbeda, sesuai dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan unsur dalam lahan budidaya.