Penampilan Karakter Agronomi Genotip Potensial Buncis Polong Kuning (Phaseolus Vulgaris L.) Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda

Main Author: Pramadio, Lazuardi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10962/
Daftar Isi:
  • Hampir semua kalangan masyarakat memanfaatkan buncis, mulai dari ibu rumah tangga yang membutuhkan dalam jumlah sedikit sampai ke industri pengolahan yang membutuhkan dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Selain dikonsumsi di dalam negeri ternyata buncis juga telah diekspor. Mengingat buncis sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat luar negeri maka dapat diketahui banyaknya produksi buncis yang dibutuhkan. Kebutuhan masyarakat akan buncis terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan penduduk. Permintaan masyarakat untuk komoditas buncis setiap tahunnya stabil untuk konsumsi di Indonesia tetapi tidak diikuti dengan hasil produksi yang signifikan. Menurut Kementrian Pertanian (2016) produksi buncis di Indonesia pada tahun 2010 - 2014 mengalami penurunan. Sehingga masih perlu dikembangkan varietas yang memiliki produksi dan kualitas yang lebih baik agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tanaman buncis sendiri di Indonesia masih banyak dibudidayakan di dataran medium dan tinggi dimana terutama di dataran tinggi sering terjadi kerusakan sehingga mengurangi luas areal pertanian menyebabkan hasil dari tanaman buncis menurun sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Untuk itu dilakukan pengembangan varietas-varietas buncis baru yang mampu tumbuh berproduksi baik di dataran rendah, medium maupun tinggi. Sehingga pada penelitian ini dilakukan uji penampilan karakter agronomi dan uji stabilitas dan adaptabilitas genotip potensial buncis polong kuning di ketinggian tempat yang berbeda. Setelah ciri-ciri dan uji stabilitas dan adaptabilitas tanaman buncis diketahui nantinya bisa digunakan sebagai informasi awal untuk dilakukan seleksi pada tanaman buncis. Sehingga hasil seleksi tanaman buncis sesuai dengan keadaan setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi genotip dengan lingkungan yang mempengaruhi penampilan genotip buncis dan untuk mengetahui genotip buncis yang mempunyai hasil tinggi dan stabil Penelitian berlokasi di tiga tempat, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang, Jawa Timur Lahan pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa Pandansari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2017. Bahan yang digunakan 4 genotip yaitu CSxGI 63-0-24, CSxGK 50-0-24, Cherokee Sun, dan Lebat 3. Bahan lainnya yakni pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pestisida. Alat yang digunakan penelitian ini adalah cangkul, ajir bambu, meteran ukur, timbangan analitik, kamera, data iklim, alat pertanian dalam bercocok tanam, papan label, buku dan alat tulis. Percobaan dilakukan menggunakan analisis ragam gabungan dengan Rancangan Acak Kelompok pada 3 lokasi, dengan perlakuan 4 genotip dan 4 ulangan pada masing-masing lokasi, tiap ulangan terdapat 30 tanaman. Semua tanaman diambil sampel tiap petakan percobaan. Karakter yang diamati yaitu karakter kuantitatif yang meliputi panjang tanaman, jumlah daun, umur awal berbunga (hst), umur awal panen (hst), kluster per tanaman, polong per tanaman, panjang polong (cm), diameter polong (cm), jumlah biji per polong, bobot per polong (g), bobot polong per tanaman (g) dan potensi hasil per hektar (ton ha-1). Pada karakter kuantitatif dilakukan analisa menggunakan analisis ragam untuk Rancangan Acak Kelompok, tiap lokasi, ragam gabungan dan uji stabilitas dan adaptabilitas. Apabila berbeda nyata di uji lanjut menggunakan BNT taraf 5%. Berdasarkan penelitian penampilan karakter agronomi genotip buncis polong kuning pada ketinggian tempat yang berbeda dapat disimpulkan terdapat interaksi genotip dengan lingkungan pada variabel panjang tanaman, jumlah daun, umur awal berbunga, umur awal panen, kluster per tanaman, polong per tanaman, panjang polong, diameter polong, bobot per polong, bobot polong per tanaman, jumlah biji dan potensi hasil. Pada uji stabilitas dan adaptabilitas dapat di kelompokkan, terdapat empat genotip yang memenuhi kriteria stabil pada rerata hasil panen yaitu CSxGK 50-0-24 dan CSxGI 63-0-24 adaptif pada lingkungan yang luas, satu genotip yang adaptif di lingkungan yang optimal yaitu Lebat 3 dan satu genotip yang adaptif pada lingkungan marginal yaitu Cherooke Sun.