Pengaruh Penggunaan Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) Dan Bunga Tahi Kotok (Tagetes Erecta L.) Sebagai Tanaman Pendamping Terhadap Hama Plutella Xylostella L. Pada Tanaman Kubis (Brassica Oleracea L. Var Capitata L.)

Main Author: Ramadhani, Nur Fitri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10958/
Daftar Isi:
  • Kubis (Brassica oleraceae L.) merupakan salah satu sayuran yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.Berdasarkan data rekapitulasi Badan Pusat Statistik (2015), kubis merupakan salah satu sayuran dengan hasil produksi terbesar dari total produksi sayuran di Indonesia yaitu sebesar 22,33 ton/ha. Salah satu kendala dalam budidaya kubis yaitu adanya serangan hama ulat daun kubis (Plutella xylostella L.) yang merupakan hama utama pada tanaman kubis.Serangan P. xylostella dapat menurunkan hasil produksi kubis dikarenakan daun kubis rusak akibat dimakan ulat dan tanaman tidak dapat membentuk krop. Mayoritas petani menggunakan insektisida sintetik sebagai salah satu cara untuk menanggulangi penyebaran hama tersebut. Namun penggunaan insektisida yang intensif menghasilkan beberapa dampak negatif yang ditimbulkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mengusulkan adanya penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sehingga penggunaan pestisida sintetik dapat dibatasi akan tetapi kualitas dan kuantitas produksi kubis masih dapat dicapai. Salah satu pengendalian hama dan penyakit tanaman secara PHT dapat dilakukan dengan cara penggunaan tanaman pendamping yang berasal dari tanaman bunga tahi kotok dan tanaman tomat serta penggabungan dari keduanya, yang diharapkan dapat menjadi habitat musuh alami serta dapat menekan populasi dan intensitas serangan hama P. xylostella. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur pada bulan April-September 2017. Penelitian ini menggunakan lahan seluas 250 m2 yang terbagi atas 24 petak perlakuan. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK). P1: monokultur kubis yang digunakan sebagai kontrol. P2: kubis dengan penanaman tanaman pendamping tomat. P3: plot tanaman kubis dengan penanaman tanaman pendamping bunga tahi kotok. P4: plot tanaman kubis dengan penanaman tanaman pendamping berupa tanaman tomat dan bunga tahi kotok. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali ulangan. Teknik budidaya kubis meliputi persiapan lahan, persemaian, penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Variabel yang diamati terdiri dari pengamatan populasi telur, larva, pupa, imago dan intensitas serangan P. xylostella serta hasil produksi kubis. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila terdapat perbedaan maka dilanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman tanaman pendamping (tomat dan bunga tahi kotok) pada pertanaman kubis mampu menekan populasi pupa P. xylostella dibandingkan dengan perlakuan tanpa tanaman pendamping. Hasil analisa ragam menunjukkan pada penanaman tanaman pendamping menunjukkan hasil berbeda nyata pada rerata populasi pupa 66 HST dan tidak berbeda nyata pada populasi telur, larva, imago, intensitas serangan P. xylostella dan hasil produksi kubis.