Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Konsumsi Produk Berkelanjutan
Main Author: | Eldisthia, Erika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10941/ |
Daftar Isi:
- Produk berkelanjutan merupakan produk yang diolah dengan menggunakan prinsip-prinsip berkelanjutan dan salah satunya adalah prinsip ekologi atau lingkungan. Sebagaimana diketahui bahwa aktifitas produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan pasti mengeluarkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Bukan hanya itu, bahan mentah yang digunakan selama proses produksi juga belum tentu menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Sebagai contoh adalah kemasan yang berasal dari plastik atau alumunium foil yang mana kita ketahui bahwa bahan dari kemasan tersebut tidak akan mudah terurai dengan sendirinya oleh alam. Oleh sebab itu, pentingnya melakukan kegiatan produksi dan konsumsi dengan mementingkan prinsip berkelanjutan terutama prinsip ekologi atau lingkungan dapat dilakukan sebagai bentuk mengurangi kerusakan lingkungan secara berkala. Sebagaimana kita ketahui bahwa mahasiswa adalah salah satu konsumen yang paling banyak berperan dalam hal mengkonsumsi suatu produk khususnya produk yang tidak berkelanjutan. Mengingat mahasiswa adalah generasi muda yang memiliki rasa keinginan dan keingintahuan yang tinggi terhadap suatu produk, dan jarang sekali untuk mempertimbangkan konsumsi produknya terhadap dampak yang akan ditimbulkan. Pada dasarnya mahasiswa merupakan warga negara yang memiliki potensi untuk menjadi produsen untuk meneruskan perkembangan pertanian berkelanjutan, yang dapat dilakukan dengan cara mengembangkan produk-produk yang diolah melalui primsip-prinsip berkelanjutan lebih banyak lagi di Indonesia. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran pertanian berlanjut yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan. Penelitian ini ingin melihat bagaimana pengetahuan mahasiswa mengenai produk-produk berkelanjutan yang dirasa akan dapat mempengaruhi perilaku konsumsi pangan mahasiswa tersebut. Perilaku dalam penelitian ini digambarkan dengan perilaku konsumsi air mineral selama berada di wilayah kampus, sebagaimana ii diketahui bahwa air minum merupakan kebutuhan pokok setiap umat manusia. Banyaknya produk minuman kemasan yang beredar dipasaran dengan berbagai macam bentuk dan rasa yang didominasi oleh penggunaan kemasan botol plastik. Sampah yang didominasi oleh botol plastik merupakan bentuk gambaran jika mahasiswa telah berusaha memenuhi kebutuhan air minum selama berada di sekitar wilayah kampus. Mahasiswa yang diketahui memiliki kegiatan yang cukup padat, pasti tidak ingin repot untuk memikirkan konsumsi air minumnya saat berada di kampus. Membeli air minum dalam kemasan merupakan salah satu pilihan yang sangat praktis untuk dilakukan tanpa memikirkan bagaimana dampak dari limbah botol plastik yang mereka buang. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang dengan mengambil sample mahasiswa jurusan Sosial Ekonomi Pertanian pada angkatan 2014, 2015, 2016 dan 2017. Metode penentuan sampel menggunakan simple random sampling dengan menggunakan rumus estimasi proporsi, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 151 orang mahasiswa. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan analisis Chi Square untuk mengetahui hubungan antara variabel yang diuji. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa akan keberadaan produk pangan berkelanjutan masih rendah, yang mana juga menunjukkan bahwa pengetahuan paling tinggi adalah pada mahasiswa angkatan 2017. Perilaku berkelanjutan yang dimiliki mahasiswa menunjukkan hasil bahwa perilaku berkelanjutan pada mahasiswa lebih tinggi daripada perilaku yang tidak berkelanjutan. Hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan produk yang dimiliki mahasiswa terhadap perilaku berkelanjutan. Sedangkan hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkatan tahun pendidikan yang sedang ditempuh dengan perilaku berkelanjutan. Dari penelitian yang dilakukan maka direkomendasikan memperhatikan bagaimana tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh mahaiswa dengan cara memperbaiki cara belajar mengajar dan mengadakan review atau evaluasi pada mahasiswa. Apabila dibutuhkan, maka perlu diadakan sosialisasi mengenai pentingnya prinsip berkelanjutan.