Evaluasi Anatomi Dan Sitologi Tanaman Jeruk Colchiploid Siam Pontianak

Main Author: Fahriz, Muharshal
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10930/
Daftar Isi:
  • Jeruk merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak ditanam di Indonesia, karena tanaman jeruk mudah beradaptasi dengan lingkungan, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Jeruk Siam pontianak merupakan salah satu jeruk yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki rasa yang manis, harum, daging buah yang lunak, namun memiliki kulit buah dengan albedo kulit tipis dan rapuh yang menyebabkan albedo sering menempel pada buah, sehingga menyebabkan jeruk sulit untuk dibuka. Selain itu warna kulit yang berwarna hijau kekuningan ketika matang menyebabkan jeruk Siam Pontianak ini kurang menarik sehingga kalah bersaing dengan jeruk impor. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan sifat dari jeruk tersebut untuk meningkatkan kualitasnya agar mendapatkan jeruk dengan kulit buah yang agak tebal dan warna kulit yang menarik, serta mendapatkan buah yang besar dapat dilakukan melalui teknik pemuliaan tanaman. Salah satu teknik perbaikan tanaman secara inkonvensional dengan cara mutasi dapat dilakukan dengan pengaplikasian kolkhisin. Kolkhisin adalah mutagen yang berperan sebagai antimitotik yang sudah banyak digunakan untuk menginduksi mutasi. Pengaplikasian kolkhisin banyak digunakan untuk memperbaiki sifat tanaman baik kualitatif maupun kuantitatifnya. Aplikasi kolkhisin terhadap jeruk Siam Pontianak telah dilakukan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika pada tahun 2005 dengan menggabungkan teknik kultur jaringan dan induksi mutasi. Pemberian kolkhisin dilakukan pada kalus yang embriogenik dengan dosis 0.05%, 0.10% dan 0.15% serta lama perendaman 1 hingga 10 hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah stomata, ukuran stomata, jumlah kloroplas dan jumlah kromosom tanaman jeruk colchiploid Siam Pontianak hasil perlakuan kolkhisin. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perubahan pada jumlah stomata, ukuran stomata, jumlah kromosom dan jumlah kloroplas tanaman jeruk colchiploid Siam Pontianak hasil perlakuan kolkhisin. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Jl. Raya Tlekung No. 1, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 2017. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun dan tunas pucuk tanaman jeruk Siam Pontianak hasil perlakuan kolkhisin dan tanaman kontrol, asam asetat 45%, HCl 1N, aceto-orcein, alkohol, perak nitrat (AgNO3) 1% dan aquades. Alat yang digunakan antara lain kaca preparat, cover glass, kutek bening, solasi bening, gunting, cutter, tube, lemari pendingin, oven, pipet tetes, pinset, scaple, mikroskop tipe BX 51 dengan program komputer Image-pro Express, dan alat tulis. Tanaman yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 18 tanaman jeruk Siam Pontianak hasil perlakuan kolkhisin dan 1 tanaman jeruk Siam Pontianak sebagai tanaman kontrol. sampel setiap tanaman yang digunakan dalam pengamatan stomata dan kloroplas sebanyak 8 preparat, dimana setiap ii preparat terdapat 4 titik objek pengamatan, sedangkan jumlah sampel dalam pengamatan kromosom sebanyak 3 preparat. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi Jumlah Stomata, Ukuran Stomata, Jumlah Kloropas dan Jumlah Kromosom. Analisis data pada pengamatan dilakukan menggunakan uji t dengan taraf 5% untuk mengetahui adanya perbedaan dari jumlah stomata, ukuran stomata, jumlah kloroplas dan jumlah kromosom tanaman colchiploid dan tanaman induknya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perubahan pada jumlah stomata, ukuran stomata, jumlah kloroplas dan jumlah kromosom. Hasil pengamatan stomata menunjukkan 8 nomor tanaman memiliki jumlah stomata lebih banyak dan 10 nomor tanaman memiliki jumlah stomata lebih sedikit dari tanaman kontrol. Pertambahan jumlah stomata terjadi pada semua tanaman dengan lama perendaman kolkhisin selama 10 hari, sedangkan pengurangan jumlah stomata terjadi pada semua tanaman dengan perendaman kolkhisin selama 7 hari. Hasil dari ukuran panjang dan lebar stomata, serta jumlah kloroplas terjadi pada semua tanaman, yang memiliki hasil lebih besar dari tanaman kontrol. Pertambahan jumlah kromosom terjadi pada semua tanaman, dengan jumlah kromosom yang dihasilkan berjumlah 20, 21, 22, 23, 24 dan 27 kromosom. Hasil dari buah jeruk colchiploid dari 18 tanaman hanya 11 tanaman yang menghasilkan buah, dimana hasil pada ukuran buah jeruk colchiploid Siam Pontianak pada perendaman kolkhisin selama 10 hari memiliki rata-rata ukuran buah yang lebih besar, serta menghasilkan jumlah biji yang lebih banyak dari perendaman kolkhisin 5 dan 7 hari.