Kualitas Semen Cair Sapi Peranakan Ongole Menggunakan Pengencer Cep-3 Kuning Telur Pada Media Simpan Yang Berbeda

Main Author: Rosary, Risky Amalia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10928/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya pada bulan Agustus sampai September 2017. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pengencer CEP-3 kuning telur terhadap kualitas semen cair sapi Peranakan Ongole (PO) pada media simpan yang berbeda terhadap motilitas, viabilitas dan abnormalitas semen sapi PO. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman alternatif untuk mengurangi kerusakan spermatozoa dan meminimalkan biaya pembuatan pengencer serta dapat diterapkan oleh seluruh kalangan masyarakat. Materi penelitian yang digunakan yaitu semen segar sapi Peranakan Ongole (PO) berumur 2 tahun ditampung menggunakan vagina buatan. Bahan yang digunakan sebagai pengganti BSA adalah albumen (thin albumen) berasal dari telur layer. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan 5 perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan penelitian yaitu P0 (media simpan refrigerator suhu 5 oC), P1 (media simpan termos kosong suhu 28 oC), P2 (media simpan termos berisi es batu suhu 0 oC), P3 (media simpan termos berisi air es suhu 9 oC), dan P4 (media simpan termos berisi air sumur suhu 25 oC). Pengamatan vii dilakukan berdasarkan waktu preservasi. Setiap perlakuan diamati setiap satu jam (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 jam) hingga mencapai motilitas individu spermatozoa 0%. Data yang diperoleh dianalisis ragam menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Jarak Duncan dan uji lanjutan Pearson’s Chi Square (X2) terhadap total spermatozoa motil. Hasil analisis ragam pada penyimpanan hingga jam ke-8 menunjukkan berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas dan viabilitas sedangkan pada rataan persentase abnormalitas tidak nyata. Hasil analisis menggunakan Pearson’s Chi Square pada jam ke-2 dengan nilai harapan 40 juta spermatozoa motil per 100 juta konsentrasi didapatkan hasil P0 dengan total spermatozoa motil 35,5±3,69 juta/ml, P1 dengan total spermatozoa motil 31,0±3,16 juta/ml, P2 dengan total spermatozoa motil 33,0±4,83 juta/ml, P3 dengan total spermatozoa motil 32,5±5,40 juta/ml dan P4 dengan total spermatozoa motil 31,0±5,16 juta/ml sehingga tidak dapat digunakan untuk IB. Berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Penggunaan media simpan termos belum mampu mempertahankan motilitas spermatozoa sebaik media refrigerator lebih dari 2 jam, hal ini ditunjukkan oleh perlakuan 0 (P0) dengan hasil terbaik terhadap motilitas spermatozoa selama penyimpanan pada suhu 5 oC. kualitas semen cair yang terbaik pada media simpan termos adalah dengan menggunakan termos berisi es batu suhu 0 oC (P2) 33,00 ± 4,83%. Berdasarkan hasil penelitian disarankan dilakukan pengulangan penelitian menggunakan semen segar dengan motilitas > 70 % dikemas didalam dan tanpa straw.