Pengaruh Aplikasi Pgpr Dan Biourine Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Strut.)

Main Author: Savitri, Fica Ratna
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10906/
Daftar Isi:
  • Jagung manis (Zea mays saccharata Strut.) merupakan tanaman semusim yang memiliki permintaan tinggi. Hal tersebut dikarenakan jagung manis memiliki peran penting dalam industri pangan dan pakan ternak, sejalan dengan perkembangan penduduk, maka kebutuhan konsumsi langsung juga meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan, yaitu dengan meningkatkan hasil tanaman jagung manis. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatan hasil produksi yaitu dengan pemberian agen hayati seperti Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yang dapat membantu penyediaan hara tanaman dan penambahan bahan organik yang berasal dari biourine kambing secara efesien dan efektif. Bahan organik berupa biourine kambing selain dapat menyediakan unsur hara juga dapat menyediakan energi untuk kerja bakteri PGPR. Oleh karena itu butuh penelitian lanjut untuk mengetahui pengaruh biourine kambing sebagai penyedia unsur hara dan penyedia energi untuk kerja bakteri PGPR. Tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis PGPR dan biourine kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis penelitian ini, perbedaan perlakuan kombinasi PGPR dan biourine kambing mengakibatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays saccharata Strut.) manis yang berbeda. Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan pertanian Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Malang. Penelitian berlangsung dari bulan Juni 2017 – September 2017. Alat yang digunakan cangkul, gembor, penggaris atau meteran, gelas ukur, timbangan dudukan, jangka sorong, kamera. Bahan berupa benih jagung manis varietas Talenta, PGPR dan biourine kambing. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Peralakuan yang digunakan, yaitu kontrol, B1 =Biourine kambing 1000 ml, B2 = Biourine kambing 2000 ml, B3 = PGPR 20 ml, B4 =PGPR 20 ml + Biourine kambing 1000 ml, B5 =PGPR 20 ml + Biourine kambing 2000 ml, B6 = PGPR 30 ml, B7 =PGPR 30 ml + Biourine kambing 1000 ml dan B8 =PGPR 30 ml + Biourine kambing 2000 ml. Pengaplikasian PGPR dilakukan 2 kali, benih direndam sebelum semai dan menyiram ke area perakar ketika pindah tanam pagi hari (7 HST), sedangkan aplikasi biourine dilakukan 6 kali selama musim tanam, dimulai (7 HST) dengan menyiram ke tanah sekitar tanaman saat sore hari. Pengamatan pertumbuhan berupa tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun dilakukan ketikaumur 14 , 21, 28, 35, 42 dan 49 HST. Untuk pengamatan hasil panen diameter tongkol berkelobot, panjang tongkol berkelobot, bobot segar tongkol berkelobot dan hasil tongkol pesatuan hektardilakukan pada umur 85 HST. Analisis data menggunakan uji F. Apabila diperoleh hasil pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Perlakuan PGPR dan biourine kambing, mampu memberikan pengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Kombinasi perlakuan PGPR dengan biourine memberikan pengaruh nyata pada variabel diameter tongkol berkelobot, panjang tongkol berkelobot, bobot segar tongkol berkelobot dan hasil per satuan hektar tongkol berkelobot jagung manis.