Keanekaragaman Rayap Dan Semut Pada Perkebunan Kelapa Sawit Pt. Astra Agro Lestari Di Kalimantan Tengah

Main Author: Windari, Anna
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10882/
Daftar Isi:
  • Serangga sosial adalah serangga yang hidup dalam sebuah koloni bekerja sama membangun sarang dengan peranannya masing-masing. Rayap (Isoptera), semut (Hymenoptera) dan lebah (Hymenoptera) adalah serangga sosial yang ditemukan di alam. Faktor yang mempengaruhi keberadaan rayap dan semut di ekosistem pertanian salah satunya adalah habitat alami. Perubahan ekosistem hutan menjadi ekosistem pertanian, khususnya pertanaman kelapa sawit mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, perlunya mengetahui keanekaragaman rayap dan semut di perkebunan kelapa sawit pada jarak yang berbeda dari habitat alami untuk mempertahankan biodiversitas dan menunjang produktivitas tanaman kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan komposisi rayap dan semut di perkebunan kelapa sawit pada jarak yang berbeda dari habitat alami. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Kalimantan Tengah. Pengambilan sampel rayap dan semut dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2017. Plot pengamatan terdiri dari 4 habitat alami yaitu Agro Menara Rahmat, Gunung Sejahtera Yoli Makmur Barat, Gunung Sejahtera Yoli Makmur Timur dan Gunung Sejahtera Puti Pesona. Metode yang digunakan adalah umpan kayu dan koleksi langsung. Selain itu juga dilakukan pengukuran iklim mikro dan analisis vegetasi. Plot pengamatan berukuran 60 m x 60 m yang terdiri dari 35 pohon sawit dengan 6 sub plot sebagai unit pengambilan sampel. Sub plot rayap dan semut berada diantara 2 pohon sawit yang berukuran 5 m x 5 m. Di setiap sub plot dipasang umpan 1 buah kayu pinus, yang ditanam sedalam 25 cm. Kayu pinus yang sudah dipasang selama 1 bulan diambil dan diganti dengan yang baru. Sedangkan untuk koleksi langsung rayap dan semut dilakukan disekitar sub plot yang telah dipasang umpan kayu. Pengamatan dilakukan setiap sebulan sekali selama tiga bulan. Sampel rayap dan semut yang telah didapatkan, dimasukkan ke tabung plastik yang berisi alkohol 70%. Untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemisahan dan identifikasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh 9 spesies rayap dari 2 famili. Spesies rayap yang teridentifikasi yaitu Macrotermes sp.01, Microtermes sp.01, Microtermes sp.02, Odontotermes sp.01, Odontotermes sp.02, Pericapritermes sp.01, Termes sp.01, Schedorhinotermes sp.01 dan Schedorhinotermes sp.02. Keanekaragaman spesies rayap di perkebunan kelapa sawit tidak dipengaruhi oleh jarak dari habitat alami dan waktu pengamatan yang berbeda. Walaupun demikian pada jarak jauh dan sedang komposisi spesies rayap ditemukan lebih tinggi (71,4%) dibandingkan jarak jauh dan dekat dari habitat alami (60,0%). Spesies rayap yang dominan di kelapa sawit adalah Macrotermes sp.01 (26,4%) dan Schedorhinotermes sp.01 (20,8%). Sedangkan semut yang diperoleh sebanyak 38 spesies dari 6 sub famili. Semut yang dominan di kelapa sawit yaitu Pheidole sp.02 (75,0%), Tetramorium sp.03 (63,8%) dan Odontoponera sp.01 (62,5%). Keanekaragaman spesies semut di perkebunan kelapa sawit juga tidak dipengaruhi oleh jarak dari habitat alami dan waktu pengamatan yang berbeda. Walaupun demikian pada jarak jauh dan sedang komposisi spesies semut ditemukan lebih tinggi (81,5%) dibandingkan jarak sedang dan dekat dari habitat alami (74,6%). Rayap dan semut memiliki pola keanekaragaman yang sama di perkebunan kelapa sawit tidak dipengaruhi oleh kebun sawit dengan habitat alami. Walaupun demikian spesies tertentu hanya ditemukan pada jarak tertentu seperti rayap yaitu Odontotermes sp.02 dan semut yaitu Solenopsis sp.01 yang hanya ditemukan pada perkebunan kelapa sawit yang jauh dari habitat alami.