Keanekaragaman Serangga Pengunjung Bunga Kelapa Sawit Pada Umur Tanaman Berbeda

Main Author: Wahyuningtyas, Fatma Ramadhani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10877/
Daftar Isi:
  • Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman berumah satu atau monoecious, yang artinya dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pada umumnya, dalam satu pohon tidak ditemukan bunga jantan dan bunga betina yang mekar bersamaan. Perbedaan waktu mekar bunga kelapa sawit menyebabkan bunga tersebut memerlukan penyerbukan silang dengan bantuan serangga. Ada banyak serangga yang mengunjungi bunga kelapa sawit, tetapi tidak semua serangga pengunjung bunga kelapa sawit dapat menjadi penyerbuk yang baik. Selama ini, Elaeidobius kamerunicus dikenal menjadi polinator yang efektif bagi tanaman kelapa sawit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman serangga pada suatu ekosistem, salah satunya adalah umur tanaman. Oleh karena itu, informasi mengenai keanekaragaman serangga pengunjung bunga pada umur tanaman berbeda penting untuk diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (i) mempelajari keanekaragaman serangga pengunjung bunga kelapa sawit pada umur tanaman yang berbeda, (ii) mempelajari perbedaan keanekaragaman serangga pengunjung bunga jantan dan bunga betina kelapa sawit, dan (iii) mempelajari keanekaragaman serangga pengunjung bunga kelapa sawit pada waktu berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Untuk membandingkan pengaruh umur tanaman kelapa sawit, ditentukan plot pengambilan sampel berupa lahan kelapa sawit dengan umur berbeda yaitu 6, 10, dan 16 tahun. Pada masing-masing umur tanaman, ditentukan 3 plot sebagai ulangan. Pengambilan sampel serangga pengunjung bunga kelapa sawit dilakukan dalam tiga kali pengamatan pada setiap plot. Perbedaan waktu yang digunakan untuk pengambilan sampel terdiri atas dua perbandingan waktu. Perbedaan waktu pertama yaitu siang dan malam untuk mengetahui serangga diurnal dan nocturnal serta waktu kedua yaitu pagi (07.00 -10.00 WIB), siang (10.00 – 13.00 WIB), dan sore (13.00 – 16.00 WIB). Pengamatan serangga pengunjung bunga kelapa sawit dilakukan dengan menggunakan perangkap sticky trap yang dipasang melingkari bunga jantan dan bunga betina anthesis. Serangga yang terperangkap selanjutnya dilakukan identifikasi. Keanekaragaman serangga pengunjung bunga kelapa sawit yang ditemukan terdiri dari 332 spesies yang berasal dari 63 famili dan 11 ordo dengan jumlah individu sebanyak 266.058 individu. Jumlah individu tersebut didominasi oleh E. kamerunicus yang merupakan polinator kelapa sawit, sedangkan serangga pengunjung bunga tanpa E. kamerunicus berjumlah 32.468 individu. Serangga pengunjung bunga kelapa sawit yang ditemukan berasal dari 11 ordo yaitu Coleoptera, Diptera, Hymenoptera, Hemiptera, Homoptera, Lepidoptera, Orthoptera, Isoptera, Mantodea, Blattodea, dan Dermaptera. Umur berpengaruh terhadap kekayaan spesies serangga pengunjung bunga kelapa sawit, tetapi tidak berpengaruh terhadap kelimpahan individunya. Semakin muda umur tanaman, kekayaan spesies serangga pengunjung bunga semakin tinggi. Perbedaan bunga jantan dan bunga betina kelapa sawit tidak mempengaruhi kekayaan spesies dan kelimpahan individu keseluruhan serangga pengunjung bunga. Namun kelimpahan individu serangga pengunjung bunga tanpa E. kamerunicus menunjukkan perbedaan antara bunga jantan dan bunga betina kelapa sawit. ii Kelimpahan serangga pengunjung bunga kelapa sawit tanpa E. kamerunicus tertinggi yaitu pada bunga jantan dari pada bunga betina. Perbedaan waktu siang dan malam berpengaruh terhadap kelimpahan keseluruhan serangga pengunjung bunga kelapa sawit, tetapi tidak berpengaruh terhadap kekayaan spesiesnya. Demikian juga keseluruhan kelimpahan individu serangga pengujung bunga kelapa sawit menunjukkan perbedaan antara waktu pagi, siang, dan sore, tetapi tidak berpengaruh terhadap kekayaan spesiesnya. Kelimpahan serangga pengunjung bunga kelapa sawit tertinggi yaitu pada waktu siang hari yang didominasi oleh E. kamerunicus.