Uji Kinerja Pisau Kepras Tipe Y dan Tipe Hammer pada Sisa Tebangan Tanaman Tebu Di Lahan Pusat Penelitian Gula PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol, Kediri

Main Author: Wijaksono, Andris
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10874/1/Andris%20Wijaksono.pdf
http://repository.ub.ac.id/10874/
Daftar Isi:
  • Jumlah produksi gula di dalam negeri semakin menurun, industri gula di Indonesia semakin terpuruk bahkan tidak mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri. Kepras tebu merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk membantu masalah ini. Pengeprasan tebu merupakan pemotongan sisa-sisa tunggul tebu setelah penebangan yang dilakukan pada posisi tepat atau lebih rendah dari permukaan guludan. Masalah yang timbul berkaitan dengan pengeprasan manual adalah ketersediaan tenaga kerja untuk pengolahan lahan tebu yang semakin berkurang. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan mesin kepras tebu. Salah satu mesin kepras tebu yang sudah ada adalah Shaktiman Rotary Mulcher yang digunakan untuk memangkas sisa - sisa tunggul tebu serta membersihkan seresah sisa hasil tebang tebu. Bentuk pisau kepras yang digunakan untuk mengepras tebu merupakan faktor yang paling penting dalam mendapatkan kualitas keprasan yang baik. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk menguji kinerja pisau mesin kepras tebu Shaktiman Rotary Mulcher tipe Y dan tipe hammer di skala lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan traktor roda 4 sebagai sumber tenaga untuk mengoperasikan Shaktiman Rotary Mulcher. Dalam penelitian ini menggunakan 2 perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Pada perlakuan pertama menggunakan pisau tipe Y dan perlakuan kedua menggunakan tipe hammer dengan parameter penelitian yaitu kapasitas lapang teoritis, kapasitas lapang efektif, efisiensi lapang, konsumsi bahan bakar traktor, pengamatan kondisi tunggul tebu dan perkecambahan tunas tebu hasil pengeprasan. Hasil pengujian kapasitas lapang teoritis (KLT) menunjukkan penggunaan pisau Y dalam mesin kepras Shaktiman Rotary Mulcher mempunyai nilai KLT lebih besar dibandingkan pisau hammer. Pada pengujian kapasitas lapang efektif (KLE) dan efisiensi lapang pisau Y juga mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan pisau hammer. Untuk pengujian konsumsi bahan bakar dan konsumsi bahan bakar per satuan luas terolah pisau hammer memerlukan bahan bakar yang lebih banyak dibandingkan pisau Y. Hal ini dikarenakan waktu pengolahan lahan yang lebih dibutuhkan pisau hammer lebih lama dibandingkan pisau Y. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengeprasan menggunakan mesin Shaktiman Rotary Mulcher dengan menggunakan pisau tipe Y menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan pisau hammer. Namun pada pengamatan hasil keprasan penggunaan pisau tipe Y lebih banyak menghasilkan tunggul yang pecah dibandingkan pisau tipe hammer. Sedangkan penggunaan tipe hammer pada juring yang tidak rata memiliki beberapa tunggul yang tidak terkepras. Hal ini dikarenakan lengan pada pisau hammer lebih pendek dbandingkan pisau tipe Y. Pada pengamatan perkecambahan tunas tebu hasil keprasan, semakin banyak tunggul yang dikepras maka semakin banyak anakan tebu. Jumlah anakan tebu akan terus bertambah dari minggu pertama setelah pengeprasan dan berhenti pada minggu keenam.